Aku seperti ditelanjangi
Aku seperti dilukai
Aku seperti dikotori
Aku seperti dikhianati
Dia yang aku kira akan selalu bisa menguatkanku ternyata malah mendorongku jatuh
Sangkaku dia akan menuntunku selalu
Tapi dia meninggalkanku
Membiarkanku tersesat
Dia lupa kalau aku harus dilindungi
Kalau tidak aku akan gugur
Kelopakku tidak kuat menanggung terpaan badai hidup
Terlalu kuat
Aku tak mampu bertahan tanpa dia
Dia menyesal, katanya
Mengaku kalau dia telah salah
Dia lalai, itu diakuinya
Tapi aku terlanjur gugur
Kelopakku tidak bisa ditempelkan kembali begitu saja
Yang gugur tidak bisa disatukan lagi
Hanya bisa ditumbuhkan lagi
Tapi bagaimana caranya?
Sekarang aku sudah hancur
Apa yang sudah ku bangun selama bertahun-tahun ku hancurkan hanya dengan satu tetes kesalahan
Bukankah itu hebat?
Bukankah itu menjadikanku orang paling bodoh?
Aku mengacaukan segalanya
Aku bukan hanya sedang berada di bawah, malah aku tertimpa tangga pula
Tidak tahu apa yang akan dikatakan orang lain
Entah apa yang akan dipikirkan mereka
Pastinya mereka akan tertawa senang
Melihatku terpuruk memang hiburan menyenangkan untuk mereka
Aku bukan lagi wanita dewasa, tegar, berwibawa
Aku hanya wanita bodoh, egois, memalukan
Aku sasaran empuk bagi cibiran dan ejekan
Memang aku bukan primadona
Juga bukan orang popular
Tapi ku kira dia akan menjadikanku idola dihatinya
Entah
Apa aku masih bisa jadi idolanya?
Apa aku masih pantas untuknya?
Hatiku sedang diperas
Otakku diacak-acak
Aku malah tidak yakin apa aku benar-benar sadar
Apa ini yang namanya jatuh?
Tubuhku tidak terasa membentur apa-apa
Tidak ada luka ditubuhku
Tapi rasanya begitu sakit
Lebih sakit dari pada darah yang mengucur
Tapi makin perih
Bagaimana menyembuhkanku lagi?
Ayolah, kau pasti tahu bagaimana caranya.