Ny. Lars – Part 21 -


Black Rabbit
" NY. LARS "
- Part 21 -

 
… Episode sebelumnya …
Cherry tidak bisa melupakan Tommy, mantan pacarnya yang saat ini kembali ke Indonesia dengan keadaan stress. Walaupun dia sudah pernah berjanji untuk bisa mencintai orang lain dan berusaha menjadi seperti wanita lain yang mencintai orang yang tepat, tapi Cherry tidak bisa memungkiri harinya sendiri kalau ternyata dia memang mencintai Tommy. Untuk sementara Cherry melupakan Lars …

 
" Gua nggak nyangka kalo lo udah berubah. "
" Gua nggak bakal terus-terusan jadi 'Lars si playboy', kan? "
" Jadi lo serius sama Cherry? "
" No doubt. "
Siang itu Lars dan Kevin sedang menghabiskan waktu makan siangnya di sebuah fast food yang cukup terkenal. Kelihatannya percakapan mereka tidak hanya percakapan biasa, terlihat dari wajah Kevin yang sangat serius, walaupun Lars kelihatan santai-santai saja.
" Kalian udah berapa lama jalan bareng? " Tanya Kevin lagi, menyelidiki.
" Sebulan ini. " Jawab Lars sambil menggigit burgernya.
" Baru sebulan tapi lo udah yakin banget sama dia? "
" Iya. " Kevin kelihatan tidak percaya, sehingga Lars perlu menambahkan. " Jujur aja, gua nggak pernah ketemu sama cewek kayak Cherry, she's so different than any other girl. Mangkanya gua yakin, dia nggak hanya bisa jadi pacar gua, tapi juga bisa jadi pendamping hidup gua. Karena gua ngerasa nyaman sama dia, Kev. Gua jatuh cinta sama dia. "
Kevin berhenti menguyah makanannya. Ini sama seperti yang pernah dirasakannya dulu saat Cherry masih jadi kekasihnya. Cherry yang enak diajak ngobrol, Cherry yang bisa akrab dengan siapa saja, termasuk Cherry yang misterius, yang tidak bisa ditebak dengan mudah, yang cantik dan seksi, yang menggoda dan selalu menjadi pusat perhatian semua orang.
" Itu sama sekali nggak kayak lo, Lars. "
" Maksud lo? " Tanya Lars aneh.
" Lars yang gua kenal adalah Lars yang playboy, yang bisa tidur sama siapa aja yang dia mau, yang bisa dapetin semua cewek yang dia mau, bukan yang bisa terikat sama satu cewek. "
Lars tersenyum, sedikit bangga dengan pujian Kevin tadi. " Kan gua udah bilang, gua nggak bakal jadi playboy seumur hidup. Ada waktunya seorang harus pensiun dari citra lamanya. Lagian, Cherry bener-bener cewek yang baik, dia bahkan nggak bisa gua ajak tidur sembarangan. "
Kevin serasa mendapat jawaban baru. Cherry yang tidak mudah diajak tidur oleh laki-laki manapun. Itu satu poin tambahan sekaligus satu poin yang patut dipertanyakan, bahkan sejak pertama kali Kevin kenal dengan Cherry.
" Sama kayak Jenny, kan? " Lars menambahkan, Kevin bingung.
" Apa? "
" Sama kayak Jenny. Dia juga bukan gadis sembarangan yang bisa dengan mudah diajak intim. She's had …something. Sesuatu yang nggak rela lo rusak hanya dengan ngajak dia tidur sama lo. She's value more than that. "
Kevin mengangguk. Kalau dipikir-pikir, Lars yang mengatakan akan bisa luluh dengan wanita yang berbeda dengan wanita-wanita lain yang dikenalnya bisa masuk akal juga. Kevin juga merasa seperti itu saat ini. Dia jatuh cinta dengan Jenny, yang berbeda dengan wanita kebanyakan, yang mempunyai 'sesuatu'_seperti kata Lars_yang tidak di punyai orang lain, tapi yang membuatnya sangat berharga. Dan barang berharga itu sangat ingin dimiliki Kevin saat ini.
" Semua cewek memang punya sesuatu. " Kata Kevin akhirnya.
" Sesuatu yang ngebuat kita selalu harus nyari strategi yang pas buat meluluhkan mereka. " Jawab Lars menyetujui.
" Tapi dari dulu, strategi lo selalu dateng telat. " Kata Kevin meremehkan, Lars mengernyit minta penjelasan. " Inget Laura? Gadis Australia yang lo ajak nge-date waktu kelas 7? " Lars mengangguk. " Dia ninggalin lo dan balik ngejer gua waktu lo lagi nyusun strategi buat nyium dia. "
" Iya! And finally, you kissed her! Damn you! " Lars menyelesaikan dengan kesal dan meninju lengan Kevin.
" Itu artinya, gua lebih beruntung dari pada lo. Kita harus bergerak cepat supaya nggak keduluan orang, jangan terlalu banyak mikir. "
" Gua bukannya terlalu banyak mikir, tapi itu namanya hati-hati. " Lars membela diri. " Lo lupa, ya? Gua bisa ngedapetin lebih banyak cewek dari pada lo. "
" Lo emang lebih banyak dapet cewek dari pada gua, tapi rata-rata semuanya kandas di tengah jalan dan akhirnya lo dijulukin playboy sama orang-orang. Tapi gua lebih serius dari pada lo. "
" Ya-ya-ya… whatever… " Lars memutar matanya lalu melangkah meninggalkan kursinya saat dia dan Kevin selesai menghabiskan makanan mereka. Sekarang mereka berjalan ke tempat parkir.
" Balik lagi ke masalah cewek baru lo itu, menurut gua lo harus lebih tau tentang dia sebelum lo mutusin buat serius sama dia. Nanti lo bisa kecewa. Kayak pepatah yang bilang: 'Don't jugde a book by it's cover'. Lo harus tau dulu 'dalemnya' sebelum lo mutusin she's the one. Ngerti kan lo? " Kata Kevin lagi sambil berjalan beriringan dengan Lars. Lars sendiri malah tersenyum.
" Lo kayak kakek-kakek aja, ngomong pepatah segala. "
" Gua serius, Lars. "
" Gua tau. Jangan mentang-mentang lo udah pacaran lama sama Jenny, berarti lo udah tau semua hal tentang cinta. I know what I'm doing. "
" I don't meant that… " Lars dan Kevin sudah berada di depan mobil masing-masing yang bersebelahan. Lars sekarang memegang pundak Kevin dan berkata:
" I know. Pokoknya lo nggak usah mikirin tentang gua dan Cherry. We'll be fine. " Sekarang dia melangkah ke pintu mobilnya dan membukanya. " Just be good with Jenny. Dia asisten kesayangan gua, gua nggak mau dia 'cacat' gara-gara lo. Oke? " Lars masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin lalu memundurkan mobilnya keluar area parkir. Kevin masih di tempat, tidak bergerak sampai Lars yang berada di dalam mobil menghampirinya dan berkata: " Gua duluan, ya. " Dan pergi. Apa maksud Lars dengan kata 'cacat' tadi? Tanya Kevin dalam hati.
Xena the warrior princess adalah salah satu pendekar wanita kesukaan Jenny, karena Jenny menganggap Xena begitu begitu keren dengan pakaian dan tubuh seksinya sekaligus dapat memberantas kejahatan dan bersikap ksatria. Xena adalah salah satu simbol Kartini imajiner masa kini yang patut di contoh dengan meruntuhkan diskriminasi kaum perempuan yang tidak mungkin bisa menjadi pendekar. Sikapnya tegar dan mau membela kaum yang tertindas. Dia memegang prinsip dengan sangat teguh kalau dia tahu prinsip yang dipegangnya adalah benar.
Jenny belajar banyak dari tokoh favoritnya itu, terutama mengenai memegang prinsip yang benar itu dengan teguh. Seperti sekarang misalnya saat dia sudah merasa jauh lebih baik setelah demamnya turun, dia memegang prinsip tidak akan minum minuman beralkohol lagi, kecuali kepepet. Karena_sesuai dengan pengalamannya sendiri_minuman beralkohol bisa sangat memabukkan dan membahayakan kesehatan. Jadi sekarang minuman itu sudah dihapusnya dari daftar minuman favorit Jenny.
Tapi sebenarnya demam yang menyerangnya kemarin tidak hanya membawa dampak buruk, kerena dengan sakitnya itu Jenny jadi bisa beristirahat. Bahkan dia juga bisa mengistirahatkan pikirannya sehingga hatinya bisa sedikit tenang. Dia sudah bisa menerima kenyataan kalau Lars memang pacaran dengan Cherry. Kesempatannya untuk menjadi pendamping Lars semakin tersingkir jauh, tapi Jenny tidak begitu bersedih karena ternyata keberadaan Kevin yang selama dia sakit selalu mendampinginya dan mengisi hari-harinya dengan hal-hal lucu yang dapat membuatnya lupa dengan hal lain yang sebelum ini pasti akan membuatnya stress. Iya, Kevin berhasil merubah citranya di depan Jenny. Dari 'pacar sementara' menjadi 'laki-laki yang patut diperhitungkan' dan sekarang menjadi 'laki-laki yang bisa membuat Jenny tertawa'. Kevin sadar benar dengan perubahan statusnya itu, dan mau tidak mau dia jadi tambah bersemangat mengejar Jenny. Sekarang dia sudah maju lagi beberapa langkah, garis finish sudah ada di depan mata.

 
...Bersambung...