Questions Book ( page 35 )


Matahari panas sekali
Tentu saja panas
Kalau tidak apa gunanya matahari?
Justru karena panasnya
Maka dia dipuja semua orang
Kalau tidak panas
Itu bulan namanya
Yang selalu memancarkan hawa dingin sejak permunculannya
Atau setelah matahari mengundurkan diri
Sama dinginnya seperti pucatnya warna yang dipancarkannya
Kenapa matahari begitu sombong?
Kenapa dia selalu memancarkan panas tanpa berpikir untuk belajar dari bulan dan sedikit memancarkan dingin?
Tidakkah dia iba melihat manusia yang harus setiap hari menantang panasnya hingga peluh bercucuran?
Dan bulan pun sungguh-sungguh tidak perduli
Kenapa dia begitu asik menikmati dinginnya sendiri tanpa ingin berbagi dengan matahari?
Kenapa bulan begitu tertutup dan sangat tidak bersahabat?
Ternyata bulan dan matahari tak sebaik yang dibayangkan
Atau karena itu tugas mereka?
Kalau begitu tuannya yang jahat
Memerintah tanpa mempertimbangkan hal lain lebih dulu
Ataukah tuan itu sudah mempertimbangkan semuanya sebelum dia memerintah?
Entahlah, aku tidak tahu
Aku tidak paham bagaimana jalan pikiran sang tuan
Sulit di mengerti
Bahkan kalau pun aku mengerti, sepertinya akan sulit untuk memikirkan apa alasannya
Terlalu kompleks
Aku terlalu lelah untuk memahami apa pun.

 
031008 ~ Black Rabbit ~

Questions Book ( page 34 )


Ada saat dimana aku merasa ingin lari
Menjauhi masalah
Menghindari mulut harimau yang mengancam dihadapanku
Aku tahu itu bukan garis finish
Hanya tipuan pembawa kesenangan sesaat
Seperti ganja
Tapi, entahlah
Aku toh masih tetap tergiur melakukannya
Seolah keringat yang dihasilkan seperti sebuah pahit yang meresap keluar
Jangan salahkan aku
Jangan memandangiku seolah aku telah melakukan sesuatu yang sangat amat memalukan
Salahkan saja keadaan
Yang membuatku ingin lari seperti seorang maling yang dikejar polisi
Salahkan saja dunia
Yang secara tidak langsung telah memaksaku untuk menciptakan duniaku sendiri
Dunia dimana aku adalah tokoh utamanya
Dunia dimana aku tidak perlu lari dari kenyataan tapi malah menikmatinya seolah-olah itulah kehidupanku yang sebenarnya
Untunglah dunia itu ada
Untunglah aku berlari kearahnya
Kalau tidak aku bisa jadi gila
Ataukah aku memang sudah gila?
Ataukah ini memang dialami semua orang juga?
Bukankah ini hal yang sangat manusiawi?
Aku juga kan manusia
Jadi jangan salahkan aku karena merasa seperti ini
Salahkan saja semua orang
Salahkan saja semua manusia yang hidup dan memiliki akal sehat di seluruh dunia ini
Jangan aku

 
220908 ~ Black Rabbit ~

 

 

Questions Book ( page 33 )


Jika hidup memang hanya sekali
Kenapa aku harus memanfaatkannya?
Tapi ada yang namanya reinkasnasi
Berarti hidup tidak hanya sekali
Mungkin maksudnya aka nada hidup yang lain
Yang bisa dirasakan lagi
Tapi kau tak akan ingat hidupmu sebelumnya
Bahkan kau tidak akan ingat apa itu reinkarnasi
Karena itulah hidup hanya sekali
Tidak berarti apa-apa bagiku
Karena saat ini aku sedang merasakan hidupku yang sekarang
Masa bodoh dengan masa laluku
Apa peduliku dengan masa depan?
Aku sedang mengarungi kapal saat ini
Kapal yang sedang terombang-ambing oleh ombak
Tak tahu tujuan, tak kenal arah
Buta melihat harapan
Seperti seorang nahkoda kapal yang tidak punya kompas
Menunggu kapal lain datang membantu
Aduh!
Sungguh memalukan sekali!

 
180808 ~ Black Rabbit ~

Questions Book ( page 32 )


… … Aku … …
… … … … … … Kesepian … … … … … …

 
270707 ~ Black Rabbit ~

Questions Book ( page 31 )


Untukku hidup adalah bertahan
Bagaimana aku bisa meyakinkan hatiku kalau besok akan ada cukup makanan untuk mengenyangkan perut keluargaku
Karena bagiku tiada hari tanpa kekhawatiran
Mimpiku tiap malam selalu di isi oleh ketakutan apa jalanku akan mulus keesokan harinya
Sedangkan siangku dihabiskan untuk menumpuk kepingan uang yang mengalir bagai sumur di musim kering yang berkepanjangan
Tidak ada sayap bagiku
Yang ada hanya tali bajak yang harus ku tarik
Pecut yang selalu kuterima jika kakiku mulai terasa lelah dan ingin istirahat
Dan upahku bukan emas atau harta karun menggunung
Melainkan rumput untuk aku kunyah, seember air untuk melepas dahaga
Dan aku tidak bisa melengkuh untuk mengeluh
Walau setiap dinding di keempat sisi yang mengelilingiku menggencetku tanpa ampun
Tidak akan ada yang bisa menyelamatkanku
Aku tidak bisa lepas dari jeratan ini
Seakan ini sebuah kutukan
Sepertinya nasib ini sudah menjadi bagian dalam hidupku
Sudah mengalir di setiap tetes darahku
Tak bisa dihilangkan
Seperti tanda lahir yang sudah ada sejak aku dilahirkan
Berarti semuanya akan tetap seperti ini
Benar-benar tidak seru
Kenapa aku tidak diberi kesempatan untuk memilih?
Kenapa aku tidak punya hak untuk menolak?
Apa tidak bisa kupilih jalanku sendiri?
Aku sudah terlalu sering mengeluh
Sudah begitu banyak hujatan dan pertanyaan aku tujukan
Sayangnya, tidak ada jawaban yang aku dapat
Aku lelah dengan putaran otakku sendiri
Rasanya aku ingin mengenyahkan isi otakku
Mengosongkannya
Pasti akan seperti memulai semuanya dari awal lagi
Seperti terlahir kembali, suci lagi, tanpa dosa lagi
Akan bagus bagiku yang otakku sudah sepenuh tong sampah dipinggir restoran, yang penat sepekat hitamnya langit malam yang mendung
Dan pastinya akan ku ubah apa yang telah aku lakukan dengan salah selama ini
Dan akan kuusahakan sekuat mungkin agar hal benar yang telah kulakukan tidak ku kacaukan lagi
Soalnya, aku ini sang pengacau tulen
Semua hal bisa ku kacaukan dengan mudah
Tapi yah… nyatanya aku tidak bisa mengulang semuanya lagi
Semua yang terjadi sudah terjadi, tidak bisa kuulang sehingga aku hanya bisa menyesali kesalahanku tanpa bisa mengoreksinya
Dan tidak bisa melakukan apa-apa saat kesalahan itulah yang akan diingat orang lain
Bukan kebaikanku, semua itu artinya nihil
Sisi negatifku selalu menjadi hal menarik bagi orang lain
Jauh lebih baik dari pada hal lain
Aku juga tidak tahu kenapa
Menyebalkan memang, tapi aku bisa apa?
Tidak ada yang bisa aku lakukan untuk mengatasi yang satu itu
Aku HARUS menerimanya
Kata yang ditulis dengan huruf besar itu artinya benar-benar harus, tidak bisa dibantah atau dikompromi dan tidak ada tawar menawar
Lama-lama aku muak dengan mimpi-mimpiku
Aku bosan dengan mimpiku
Tak mau lagi aku berangan
Tak butuh otak penuhku
Aku ingin bebas
Aku ingin lari
Aku ingin…
Aku…
Satu saja kok, aku ingin hal baik terjadi padaku setelah semua hal buruk menimpaku tanpa ampun
Bisa kan?

 
230707 ~ Black Rabbit ~

Kelinci Pembenci Wortel


Ada seekor kelinci, seluruh bulu yang menutupi badannya berwarna hitam sedangkan matanya yang bulat kecil cemerlang berwarna coklat. Kelinci ini begitu lincah, suka melompat ke sana kemari dan selalu mengendus semua hal yang ada di hadapannya dengan penuh ingin tahu. Tapi kadang kala kelinci itu juga bisa duduk termenung menatap jendela atau di pojok kandangnya tanpa melakukan apa-apa, seperti melamun.
Tapi yah, bagaimana pun kelinci itu tetap menarik hati. Semua orang akan tertarik untuk mengenalnya lebih dekat lagi, walaupun hanya untuk sekedar mengelus kepalanya, menarik telinganya yang panjang ataupun hanya mengacak-acak bulunya yang cukup lembut itu.
Memang begitulah kelinci hitam itu.
Hanya saja, ada satu hal yang cukup membingungkanku. Sebenarnya bukan sesuatu yang serius, tapi kalau mengingat bahwa sesuatu itu sangat di luar kebiasaan, lama-lama kebingunganku berubah menjadi kekhawatiran. Pasalnya, kelinci hitam itu tidak menyukai wortel.
Makanan utama kelinci adalah wortel, itu sudah menjadi rahasia umum, bahkan anak balita pun tahu tentang itu. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa ada seekor kelinci yang tidak menyukai wortel, bahkan kelihatannya kelinci itu membenci wortel.
Sayuran lain seperti kangkung, kol, sawi atau bahkan buah-buahan seperti apel, jeruk dan bahkan pear dan melon sangat disukainya, tapi wortel? Dia akan langsung memuntahkan semua makanan yang mengandung wortel di dalamnya.
Aku tidak berhasil menemukan alasannya, aku juga tidak menemukan jawaban yang memuaskan saat bertanya kepada salah seorang dokter hewan kenalanku, jadi aku hanya dapat menyimpulkan bahwa tingkah laku abnormal yang dialami kelinci hitam itu dikarenakan dampak traumatis antara si kelinci dan wortel. Mungkin sewaktu kecil dulu kelinci itu pernah di cekoki wortel dengan jumlah yang terlalu banyak sehingga membuatnya muntah hingga nyaris sekarat. Atau mungkin kelinci itu pernah dipukuli orang karena mencoba mencuri sebuah wortel untuk makan. Ironisnya, kelinci itu dipukuli dengan wortel yang tadi hampir saja dia curi. Begitu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, kita hanya bisa menebak-nebak, soalnya siapa yang bisa tahu apa yang terjadi sebenarnya, iya kan?
Kalau direnungkan, ternyata ada juga seseorang_dan bahkan kelinci_yang sangat tidak menyukai sesuatu yang seharusnya disukainya. Benar, kan? Sudah seharusnya kelinci menyukai wortel, kan? Sebagian besar kelinci pasti menyukai wortel, tapi kelinci ini tidak.
Mungkin kelinci ini tidak menyukai kebiasaan-kebiasaan itu. Dia menginginkan sesuatu yang berbeda, yang tidak biasa tapi bisa mencerminkan bagaimana sosoknya yang sebenarnya. Toh pada kenyataannya tanpa wortel pun dia masih bisa menjalani hidup, entah itu adalah hidup yang jauh lebih baik atau pun tidak.
Memang kadang kebiasaan bisa sangat menjemukan, apa lagi jika kita melakukannya hanya agar dapat diterima orang lain. Karena kebiasaan lama kelamaan dapat berubah menjadi tolak ukur bagi orang lain untuk dapat mengukur seberapa jauh seseorang dapat berbaur dan di terima masyarakat. Kebiasaan bisa menjelma menjadi hukum, mengikat dan mempengaruhi cara pandang orang lain. Padahal tanpa kebiasaan itu pun kehidupan akan tetap berjalan.
Contohnya: kenapa kita harus menjabat tangan orang lain dengan menggunakan tangan kanan? Padahal tidak ada satu pun peraturan yang mengatakan bahwa kita harus berjabat tangan dengan tangan kanan kalau tidak kita akan terkena hukuman penjara selama beberapa lama atau harus membayar sejumlah uang sebagai biaya sanksi. Dan juga tidak ada satu peraturan pun yang mengatakan bahwa tangan kanan mempunyai status kesopanan yang lebih tinggi dari pada tangan kiri. Bukankah di saat-saat tertentu_misalnya saat tangan kanan kita sedang dalam keadaan kotor_kita sering kali lebih memilih menggunakan tangan kiri untuk berjabat tangan? Dan ketika kejadian itu terjadi, tidak akan ada orang yang tersinggung atau bahkan di jebloskan ke dalam penjara karena arti, maksud dan tujuannya tetap saja sama.
Itu_lagi-lagi_karena kebiasaan.
Jadi tidak heran kalau kelinci itu membenci wortel, karena lama kelamaan aku juga akan membencinya. Bukan membenci wortel sih, mungkin lebih membenci kebiasaan itu. Yang dapat membuat seseorang terkekang tanpa alasan yang jelas dan cukup logis untuk bisa dipahami. Pada zaman seperti sekarang, dimana demoktrasi di junjung tinggi, dimana kemerdekaan merupakan hak azasi yang tak lagi takut diperjuangkan dan dimana kebebasan mengemukakan pendapat tak lagi pandang bulu dan situasi, menyajikan sesuatu yang tidak cukup logis dan tidak memiliki tolak ukur yang jelas akan dapat dipatahkan dengan mudah oleh pandangan hidup yang lain.
Zaman yang makin modern dimana teknologi tinggi tersebar luas dengan bebas dapat meningkatkan cara pandang masyarakat menjadi lebih luas dan kritis. Sehingga jangan heran jika banyak orang tua yang menggeleng-gelengkan kepala dan mengurutkan dada dengan miris saat melihat pemberontakan anak-anak dari kebiasaan yang sudah mereka tumbuhkan sedari mereka kecil. Kebiasaan lama akan berevolusi dengan situasi saat ini untuk dapat diterima dan berubah menjadi kebiasaan baru yang 'in' pada zamannya, sekarang.
Bandingkan saja, seekor kelinci hitam pun bisa membenci wortel yang merupakan makanan kebiasaan kaumnya, apa lagi manusia?

 
011209 ~ Black Rabbit ~

Multiplechoice


Sebuah layar menunggu dihadapanku, di bawahnya terdapat jajaran huruf-huruf yang siap untuk ditekan saat aku merangkai kata menjadi kalimat. Kalau saja menulis lebih mudah dari pada berbicara, mungkin aku tidak akan terdiam di atas tuts keyboard itu, merasa ingin merangkai kalimat-kalimat tapi malah diam membisu. Ternyata memang benar, inspirasi bisa datang kapan saja, di mana saja, tapi begitu tiba saat aku sangat membutuhkannya, inspirasi itu hilang entah kemana, lenyap ditelan tak tahu oleh apa. Tapi kadang kala merenung bisa sangat membantu untuk membangkitkan keinginan untuk menekan tuts dan menulis. Walaupun sebenarnya kadang kala tulisan yang dihasilkan malah tidak bermutu sama sekali, seperti tulisan ini misalnya. Yah… biarkan saja… bukankah sudah menjadi kebiasaan bagiku untuk memanjakan moodku yang tidak menentu ini?
Oke, mari kita angkat satu tema untuk kali ini. Apa yang sedang aku pikirkan sekarang?
Hm… tunggu sebentar. Beri aku waktu untuk berpikir, paling tidak selama beberapa detik…
Yang sedang aku pikirkan saat ini adalah mengenai cinta. Oh astaga, tema ini sangat standart dan biasa sekali. Hal apa lagi yang bisa dipikirkan seorang gadis muda yang sedang galau kalau bukan soal cinta? Tapi memang itulah yang sedang aku pikirkan sekarang, jadi mau bagaimana lagi? Sudahlah… kita ambil saja tema ini, oke?
Baiklah, cinta… ada apa dengan cinta? Kedengarannya seperti sebuah judul film. Tapi cinta memang hal yang sangat tidak membosankan untuk diperbincangkan. Kali ini apa lagi ulahnya terhadapku? Sebenarnya masih sama, cinta bagiku adalah suatu perasaan yang paling sering mempermainkanku dengan seenaknya. Bagiku kadang cinta bisa begitu kejam. Dia bisa membuatku sakit hati dan begitu terpuruk kebingungan. Tapi di saat yang lain, cinta juga bisa membuatku senang, walaupun kalau mau jujur, cinta memang lebih sering membuatku limbung dan bingung.
Eh ngomong-ngomong, aku punya satu pertanyaan yang masih mengganjal di hatiku.
Jika kau diberikan beberapa pilihan yang cukup membingungkan, mana yang akan kau pilih?
  1. Seseorang yang ada di sisimu, begitu hangat seperti matahari pagi yang menyejukkan dan selalu bisa membuatmu nyaman. Membuatmu merasa bisa menjadi dirimu sendiri tanpa perlu berpura-pura, tapi suatu saat juga bisa membuatmu kesal karena perasaannya yang masih bimbang dan masih penuh pertanyaan hidup.
  2. Seseorang yang selalu membuatmu bertanya-tanya, begitu penasaran dan membuat geregetan. Yang begitu dewasa, mapan dan serius tapi juga terlihat sangat kesepian dan membuatmu merasa perlu bersikap lebih dewasa lagi dari pada sebelumnya. Kadang kala merebut hatinya hanya untuk sekedar bercakap-cakap saja merupakan tugas yang sangat berat dan membuatmu kikuk.
  3. Seseorang yang begitu ceria, selalu bisa membuatmu tertawa dengan leluconnya yang kocak dan mata kekanakkannya yang menggemaskan. Yang kadang kala begitu serampangan dalam hidup, begitu menikmati segala yang ada dalam hidupnya tapi juga terlihat berjuang sekuat tenaga untuk dapat membuktikan diri bahwa dia mampu mandiri. Perhatian yang diberikannya kadang begitu membuat gemas dan penasaran, tapi kau tahu ada begitu banyak halangan dan situasi yang membuatnya tidak akan mungkin bisa kau pilih.
Nah, diantara ketiga pilihan itu mana yang akan kau pilih?
Aku tahu semuanya tampak sangat membingungkan, aku juga merasa sebingung itu, bahkan lebih bingung lagi. Tapi kalian bisa kan membantuku untuk memilih mana yang terbaik bagiku? Karena jujur saja, ketiga pilihan itu adalah tiga hal yang paling sering aku pikirkan belakangan ini, yang membuatku bimbang.
Kalau saja aku boleh sedikit tamak, rakus sepertu orang kelaparan, maka aku akan memilih ketiganya. Tapi aku tahu itu tidak akan mungkin. Harus ada satu orang yang aku pilih, dan itu akan menentukan masa depanku.
Jujur saja, kadang kala aku membiarkan pikiranku melayang dan berandai-andai. Kalau saja aku memilih satu diantara tiga pilihan itu, bagaimana masa depanku nantinya?
Mungkin aku akan selamanya merasa nyaman dengan pilihan pertama, karena dia sudah begitu tahu mengenai diriku, mengenai keluargaku. Walaupun aku tidak yakin apa aku bisa diterima oleh keluarga besarnya dengan lapang dada, tapi aku yakin cintanya kepadaku memang tulus. Hanya satu yang tidak bisa aku dapatkan darinya, kepastian. Dia bahkan tidak tahu pasti apa yang menjadi target hidupnya tahun depan. Bukankah bagi wanita seorang laki-laki harus bisa merencanakan masa depannya dengan baik? Kalau tidak bagaimana dia bisa memimpin keluarganya nanti?
Jika aku memilih pilihan kedua, aku yakin masa depanku cukup terjamin. Dia memiliki masa depan yang cukup jelas, lebih jelas dari pada masa depan yang dimiliki pilihan pertama. Lagipula dia sudah sangat cukup umur, hanya tinggal mencari pasangan yang tepat baginya untuk segera berumah tangga dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya. Tapi dia begitu serius. Setiap detik waktunya dihabiskan untuk bekerja, tidak ada waktu untuk bersenang-senang dan menghamburkan waktu berharga yang sebenarnya bisa dihabiskan di depan computer dan memandang angka-angka yang memusingkan kepala. Berada dihadapannya membuatku merasa harus bersikap jauh lebih dewasa, sesuatu yang masih belum bisa aku lakukan sampai saat ini. Sulit sekali mengambil hatinya, apa lagi aku sadar bahwa perasaannya yang begitu kesepian ternyata tidak bisa diobati begitu saja.
Dan pilihan ketiga keliahatannya jauh lebih santai. Dia adalah orang paling ceria yang pernah aku temui sejauh ini. Walaupun aku tidak tahu banyak mengenainya, tapi aku tahu bahwa sebagai anak laki-laki paling tua di keluarganya dia memiliki tanggung jawab yang cukup besar untuk dapat melanjutkan perusahaan keluarga dan membuktikan diri kepada sang ayah bahwa dia bisa menanggung beban sebesar itu. Tapi aku dan dia bagai bumi dan langit. Kalau kami bersatu maka besar kemungkinan kisah San Cai dan Tao Ming Tse akan terulang terhadap kami. Aku gadis biasa yang tidak mempunyai kekayaan ataupun kekuasaan apa-apa sedangkan keluarganya begitu perduli dengan sesuatu seperti itu. Tapi mengobrol dengannya sangat membuat santai dan menggembirakan, apalagi menerima perhatian darinya yang walaupun sebenarnya hanyalah perhatian antar teman tapi sangat membuatku bahagia.
Bagaimana? Pilihan-pilihan itu memang rumit, kan? Semuanya memiliki nilai lebih masing-masing yang bisa membuatku bahagia dan juga sedih dengan cara mereka masing-masing.
Kalau saja aku bisa memilih ketiganya…
Well, paling tidak empat halaman sudah terisi penuh dengan berderet-deret kalimat, berarti aku sudah melaksanakan tugasku untuk menulis. Dan pilihan-pilihan itu? Entahlah, biarkan saja waktu yang memilihkannya bagiku, aku menyerah.
241109 ~ Black Rabbit ~

 

Questions Book ( page 30 )


Saat kau merasa dunia sedang menghimpit
Menekanmu berat dan membuatmu sulit bernapas
Itu saat kau begitu ingin kabur
Pergi dari segala masalah yang mengelilingi
Keluar dari semua rutinitas yang menjemukan
Lari dari segala kesesakan yang menyelubungi
Saat itu
Kau begitu ingin berada di tempat lain
Di dunia lain mungkin
Kalau bisa ke dunia dongeng dimana petualangan akan mungkin terjadi setiap kali kau melangkahkan kaki
Imajinasi masih sangat membumi disana
Mengalir bagai air sungai yang deras
Menyajikan dunia luas yang sangat menggiurkan untuk dijelajahi
Andai…
Andai saja naluri itu bisa terpuaskan
Aku tidak akan terpuruk di dunia yang menjemukan ini
Aku akan melayang mengelilingi, takkan bosan ataupun penat dengan kerangkeng manapun takkan bisa mengurungku
Aku ingin menjadi seliar singa betina, mengejar mangsanya di alam bebas
Aku mau terbang seperti burung, mengepak kemanapun arah angin membawaku
Aku begitu iri dengan awan, yang bisa melayang kemanapun yang disukainya
Aku cemburu dengan ikan, yang selalu bisa memilih ingin berenang melalui rute yang mana
Mereka tidak dikekang, mereka bebas, tidak dikurung seperti aku
Kerangkengku dikelilingi lilitan uang, ketamakan manusia, kemiskinan, ketakutan, sesuatu yang dinamai keluarga, aturan dan sebuah tali yang begitu kencang yang mereka sebut takdir
Semua itu tidak mempengaruhi hidungku yang rindu mencium aroma laut yang luas bebas
Otakku hanya bisa memikirkan satu hal: kepenatan
Dan dia hanya bisa merindukan satu hal: sayap
Karena sayap itu yang biasanya bisa membawanya terbang meninggalkan segala hal yang fana ini
Mana hutan yang penuh monster itu?
Mana para peri dan elf yang sombong?
Dimana para kurcaci yang kerdil dan para dwarf yang kuat?
Dan dimana naga-naga ganas itu bersembunyi?
Mana para orc yang menakutkan?
Apa para penyihir telah meninggalkan sapu dan melepas topi kerucut mereka?
Aku rindu mereka
Aku ingin menjadi bagian dari mereka dan meninggalkan dunia tanpa seni ini
Dunia ini sudah membuatku benar-benar muak
Aku tidak suka disini, aku ingin sebuah petualangan!

 
190707 ~ Black Rabbit ~

Questions Book ( page 29 )


Jangan ragu untuk mengatakan berhenti
Kalau kau menganggapku sudah melebihi batas
Katakana saja cukup
Jika kau lihat aku sudah keterlaluan
Jangan diam saja
Jangan memendamnya di hati saja
Karena aku tidak bisa membaca hatimu
Aku tidak tahu kau suka atau tidak
Lagipula
Itulah gunamu untukku
Pengendali di saat aku tidak terkendali
Alarm disaat aku mulai keluar jalur
Kau bagian penting dalam hidupku
Jangan kira kau bukan siapa-siapa
Jangan anggap kau tidak punya kuasa
Malah kau adalah yang paling berkuasa diantara yang lain
Hanya kata-katamu yang bisa menghentikanku
Hanya kau yang bisa menahanku
Hanya tanganmu yang akan kuraih bila aku jatuh
Bukan tangan yang lain
Karena itu, jangan ikut jatuh bersamaku
Nanti kita berdua akan jatuh bersama-sama
Harus ada salah satu yang kuat bertahan menopang tangan yang lain
Yakinlah
Hanya kau yang bisa menguasaiku
Pawangku hanya kau seorang
Jadi jangan ragu untuk menjinakkanku
Kalau tidak, selamanya aku akan liar
Bantu aku menapaki diri sepanjang jalan dunia ini
Sebagaimana aku akan selalu membantumu
Bersama kita menjadi kaki ketiga bagi sepasang kaki kita yang lain
Karena, jika kita tidak bersama maka kita akan jatuh
Tantangan tak bisa kita hadapi
Kau ada untukku
Dan aku ada untukmu
Kalau kita sudah begitu saling melengkapi, untuk apa kita berusaha berjalan sendiri-sendiri?
Bersama akan jauh lebih baik
Berdua kita akan jauh lebih kuat
Mentap menancapkan duri di telapak kaki kita saat menapaki kehidupan
Jadi untuk apa saling menyangkal?
Tidak perlu saling menyakiti
Kita ada untuk saling menguatkan
Jadi jangan biarkan dirimu jatuh saat aku terpuruk
Begitu juga aku tidak akan membiarkan kakiku patah saat kakimu patah lebih dulu
Aku akan menjadi sekuat baja untukmu
Dan kau pun akan begitu juga
Bahkan lebih.

 
270607 Black Rabbit ~