Hai, kita ketemu lagi di Tips Nulis. Kali ini saya akan membahas mengenai
Rumus Menulis. Benar, kalian tidak salah membaca, saya memang menuliskan ‘Rumus
Menulis’. Sama seperti pelajaran matematika ataupun fisika, menulis juga
mempunyai rumusnya sendiri. Tapi tenang, rumus menulis itu sederhana sekali.
Semua orang memang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa bercerita. Agar
bisa menghasilkan tulisan yang bisa bercerita, seorang penulis harus memahami
rumusnya: 5-W,1-H.
Apa itu 5-W, 1-H?
5-W, 1-H adalah singkatan dari ‘What’, ‘When’, ‘Where’, ‘Who’, ‘Why’ dan
‘How’, di mana keenam kata ini adalah kunci dasar yang harus diperhatikan oleh
setiap penulis. Mari kita bahas satu per satu.
‘What’ adalah ‘Apa’ dalam
bahasa Indonesia. Sebelum menulis, kita harus tau tema dan konflik apa yang
akan kita berikan kepada para tokoh. Biasanya, aspek ini cukup penting dan
harus dipikirkan dengan matang. Jangan sampai konflik yang kita hadirkan
terlalu dangkal sehingga menyulitkan kita untuk menyampaikan tema yang telah
kita pilih. Konflik yang dangkal juga sering kali menjadi penyebab utama
seorang penulis tidak bisa melanjutkan tulisannya. Jadi, yakinkan agar tema dan
konflik yang kita pilih benar-benar matang, yah.
Kedua adalah ‘When’ atau ‘Kapan’, yang lebih menitik beratkan pada latar belakang waktu kejadian
cerita. Jika sudah menentukan tema dan konflik apa yang akan kita angkat, kita
juga harus memutuskan kapan kejadian itu berlangsung. Jangan anggap sepele
aspek yang satu ini, loh. Soalnya, aspek ini akan dapat mempengaruhi karekter
tokoh dan perkembangan konflik mereka. Memilih latar waktu kejadian dan dapat menyampaikan setiap detailnya
dengan tepat juga mempengaruhi emosi para tokoh dan pembacanya.
Selanjutnya adalah ‘Where’ yang artinya ‘Di mana’. Jika sebelumnya ‘When’ lebih menekankan
pada latar belakang waktu kejadian, maka ‘Where’ menjelaskan lokasi atau tempat
kejadian. Aspek ini berhubungan erat dengan latar belakang waktu, di mana
keduanya biasanya diputuskan pada saat yang bersamaan. Dan sama seperti ‘When’, ‘Where’ juga berpengaruh pada
karakter tokoh dan perkembangan konflik mereka.
Untuk saya pribadi, menetapkan setting lokasi selalu menyenangkan karena
kita bisa menggunakan begitu banyak tempat yang kita inginkan baik itu kota,
ruangan, sebuah Negara atau bahkan planet mana pun yang kita inginkan. Kita
juga bisa menggunakan lokasi yang pernah kita kunjungi atau yang pernah kita
lihat di televisi, atau bahkan menciptakan lokasi sendiri sesuai dengan
keinginan kita. That was fun! J
‘Who’ adalah ‘Siapa’ yang
merupakan aspek selanjutnya yang juga
menjadi favorite saya. Aspek ini
menitik beratkan pada tokoh-tokoh dalam cerita kita. Sebagai penulis, kita bisa menciptakan karakter tokoh seperti
apa pun yang kita inginkan, dengan fisik, sifat atau pun sikap bagaimanapun.
Bukankah ini sangat menyenangkan? Tapi jangan sampai membentuk seorang tokoh
yang terlalu sempurna sehingga sulit untuk ‘dikalahkan’. Paling tidak, pastikan
tokoh yang kita bentuk memiliki sisi manusiawi yang cukup agar tidak terlalu
mengada-ada.
Oh iya, karakter tokoh yang kuat juga sangat membantu agar para pembaca
dapat terhanyut dalam kisah yang kita tawarkan. Istilahnya, tokoh yang kita
ciptakan adalah vokalis band yang selalu dilihat pertama kali oleh para penggemarnya.
Jadi, ciptakan tokoh utama kalian dengan cermat, yah!
Aspek selanjutnya menurut saya adalah aspek yang paling penting. ‘Why’ atau
‘Kenapa’ adalah latar
belakang konflik yang terjadi terhadap tokoh yang kita ciptakan. Kenapa ini
menjadi sangat penting untuk diperhatikan? Karena dengan latar belakang yang
tepat, konflik yang ingin kita sampaikan dapat dihadirkan dengan lebih baik
karena para tokohnya memiliki tujuan yang jelas. Aspek ini juga membantu para
penulis untuk terfokus pada inti tema.
Dan yang terakhir adalah ‘How’ atau ‘Bagaimana’. Aspek inilah yang
mempengaruhi jalan cerita yang kita
susun. Ini menjelaskan bagaimana para tokohnya mengatasi setiap konflik dan
berhasil mencapai tujuan perjuangan mereka. Di sini kita bebas menceritakan perjuangan
bagaimana yang harus dihadapi tokoh-tokoh kita, bagaimana mereka mengalahkan
segala halangan yang ada hingga akhirnya berhasil mencapai kesimpulan dan
menjadi tokoh yang jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
Bagaimana, rumusnya mudah, kan? Kita bahkan tidak perlu menghapalnya karena
jika kita sudah sering menulis dan mengasah kemampuan menulis kita, maka keenam
aspek ini akan tercipta dengan sendirinya.
Jika kamu merasa belum bisa menerapkan rumus menulis ini atau masih bingung
bagaimana menggunakannya, coba susun
dulu sebuah tabel sederhana
yang berisi keenam aspek ini sebelum kamu mulai menulis. Sebenarnya, keenam
aspek ini adalah sebuah kerangka cerita sederhana yang dapat kita gunakan
sebagai panduan menulis sehingga materi tulisan kita tidak melebar ke
mana-mana. Aspek-aspek ini juga bisa membantu kita untuk merangkum dan me-review
kembali buku yang telah kita baca sehingga kita bisa lebih memahami isi buku
tersebut dan mempelajari aspek-aspek lainnya.
Benar kan, rumus ini
memang ajaib sekali. selain mempunyai begitu banyak keuntungan, juga bisa
membantu kita menjadi seorang penulis yang lebih baik lagi. Jadi, tunggu apa
lagi? Coba bikin tabel rumus
ini dan terapkan kegunaannya saat kita sedang menulis. It’s such a lot of fun! J
Sekian dulu tips nulis kali ini. Seperti biasa, untuk kalian
yang mau request tema untuk tips nulis berikutnya bisa menghubungi saya di
media social apa saja.
Semoga bermanfaat dan selamat menulis… (^_^)
200412 ~Black Rabbit~