Ternyata film mengenai bumi
setelah ‘kiamat’ memang sedang menjadi tema yang banyak dipakai saat ini, yah. Buktinya
setelah the Host dan Cloud Atlas, bahkan film terbaru Will Smith akan datang
yang berjudul After Earth mengambil tema yang sama, yaitu: post apocalyptic,
masa di mana kemanusiaan di bumi terancam musnah karena sebuah kejadian, entah
itu penyerangan alien, bencana alam, perang nuklir atau penyebaran virus dan
lain sebagainya. Nah, film terbarunya Tom Cruise ini menggunakan tema yang
sama.
Kisah film yang berdurasi cukup
singkat (hanya 124 menit) ini terjadi sekitar tahun 2077. Enam puluh tahun yang
lalu, bulan diserang oleh sekelompok alien pemakan bangkai yang dikenal dengan
sebutan Scavengers (Scavs). Keadaan bulan yang hancur itu mempengaruhi bumi, di
mana dengan tidak adanya bulan, bumi mengalami serangkaian tsunami, gempa bumi
dan berbagai bencana alam lain yang nyaris menghancurkan bumi itu sendiri. Segelintir
manusia yang selamat mengungsi ke planet Titan, salah satu satelit planet
Saturnus. Sementara itu, enam puluh tahun kemudian, bumi hanya dihuni oleh
beberapa orang yang bertugas untuk mengawasi para robot yang menjaga beberapa
mesin tambang. Mesin-mesin itu berfungsi untuk menyedot air laut yang akan
digunakan di planet Titan. Semua robot dan mesin-mesin itu berada di bawah
kendali sebuah stasiun luar angkasa bernama ‘The Tet’ yang mengorbit bumi
menggantikan bulan.
Jack Harper (Tom Cruise) adalah
salah seorang teknisi yang bertugas di Sky Tower 49 bersama Victoria Olsen
(Andrea Riseborough). Tugas mereka adalah memperbaiki para robot pengawas yang
rusak dan juga mencari berbagai robot yang hilang atas perintah Sally (Mellisa
Leo) yang ada di The Tet. Hubungan mereka begitu dekat sehingga mereka terlibat
jalinan asmara, tapi ternyata cita-cita mereka bertolak belakang. Sementara Victoria
sudah sangat tidak sabar untuk kembali ke ‘rumah’ di planet Titan dalam dua
minggu lagi, Jack malah merasa ragu. Walaupun sudah akan hancur, Jack merasa
bahwa bumi tetaplah tanah airnya.
Selama berkeliling untuk mencari
para robot yang rusak atau hilang, Jack sering kali menemukan berbagai benda
yang mengingatkannya kepada kehidupan di bumi pada masa lalu. Semua barang-barang
itu dia simpan di sebuah kabin yang dibangun di lembah hijau yang tidak sengaja
dia temukan. Selain itu, beberapa waktu belakangan Jack mendapatkan mimpi aneh
mengenai seorang wanita. Walaupun Jack sadar ingatan tentang masa lalunya
dihapus guna kepentingan misi yang sedang ditugaskan kepadanya dan Victoria,
tapi Jack merasa wanita itu sangat penting baginya walaupun dia tidak bisa
mengingat siapa wanita itu.
Suatu ketika sebuah benda luar
angkasa jatuh ke area 17 di mana sebelumnya area tersebut dicurigai ada
hubungannya dengan para Scavs. Walaupun sudah dilarang, Jack tetap mendatangi
tempat itu untuk mencari tahu dan menemukan sebuah pesawat luar angkasa yang
mengangkut beberapa manusia yang tertidur di dalam cryo-pods selama enam puluh
tahun. Dan ternyata salah satu korban yang selamat adalah seorang wanita yang
selama ini datang ke dalam mimpi Jack. Jack memutuskan untuk membawa wanita itu
kembali ke Sky Tower 49 dan bertemu dengan Victoria. Tapi betapa kagetnya Jack
karena saat wanita bernama Julia Rusakova (Olga Kurylenko) itu sadar, dia
mengaku sebagai istri Jack.
Masalah yang harus dihadapi Jack
makin rumit ketika dia tertangkap oleh sekelompok Scavs yang ternyata adalah
kelompok manusia yang berhasil bertahan hidup di bumi. Tapi bukannya ingin
bergabung dengan manusia lain di planet Titan, mereka malah ingin memberontak
dan menghancurkan The Tet. Jack semakin bingung tujuh keliling mana kala para
Scavs yang dipimpin oleh Malcolm Beech (Morgan Freeman) menceritakan hal yang
bertolak belakang dengan apa yang dipercayai dan diketahuinya mengenai The Tet
selama ini. Informasi dari manakah yang harus Jack percayai? Dan benarkah Julia
adalah istrinya?
Memang yah, tema yang dipakai
untuk berbagai film boleh saja sama, tapi jika disajikan dengan berbeda akan
menghasilkan film yang sangat layak ditonton dan sama sekali tidak membosankan.
Menurut saya, film Oblivion ini bisa termasuk dalam film kategori ini. Walaupun
menggunakan tema yang sedang ‘in’ saat ini, tapi cara penyajian ceritanya
dibuat dengan unik. Bukannya menceritakan kisah dari sisi tokoh protagonist seperti
yang biasa dilakukan para pembuat film pada umumnya, sang sutradara yang juga
merupakan penulis naskah, Joseph Kosinski, memutuskan untuk menceritakan kisah
ini dari sudut pandang kaki tangan tokoh antagonis.
Tom Cruise memang selalu memilih
cerita yang tidak biasa untuk dia bintangi dan saya sangat salut dengan
kemampuannya membaca cerita dan melihat peluang unik itu. Hampir setiap film
yang dibintanginya memiliki karakter cerita tersendiri yang tidak biasa tapi
menarik. Dan aktingnya pun tidak perlu diragukan lagi. Begitu pula dengan acting
para pemeran lainnya yang tidak kalah bermutu, membuat film ini semakin sayang
untuk dilewatkan.
Awal cerita memang bergulir
dengan cukup banyak teka-teki yang belum terpecahkan dan cukup membuat bingung,
tapi tenang saja, pada akhir cerita semua pertanyaan akan terjawab PLUS dengan
ending yang tidak terduga-duga. Sinematografinya juga indah, grafisnya pun
memanjakan mata dan adegan aksinya cukup mendebarkan. Dengan cerita yang kuat
dan para pemeran yang mumpuni, saya nyaris tidak bisa menemukan kekurangan pada
film ini.
Saya memberikan empat dari lima
bintang untuk film ini. Dan bagi kalian penggemar Tom Cruise yang juga menyukai
film bergenre scince fiction, jangan lewatkan film ini. Pokoknya jangan! (^_^)