TIPS NULIS #8: BERMAIN ALUR


Ini salah satu aspek yang sangat saya suka dalam menulis: bermain alur!

Alur adalah jalannya cerita yang kita susun pada naskah yang membawa tokoh kita menelusuri konfilk hingga klimaks, anti klimaks dan ending. Alur adalah bagian penting dalam sebuah cerita, karena melalui alur inilah kita bisa menentukan apakah cerita yang kita tulis seru atau tidak. Dan bagaimana caranya menyusun alur yang seru?

Pada umumnya terdapat tiga macam alur yang sering digunakan, yaitu alur maju, alur mundur atau gabungan keduanya. Ayo kita coba bahas satu per satu.

Alur maju adalah alur yang paling banyak digunakan oleh penulis. Biasanya cerita dengan alur maju disajikan secara kronologis, mulai dari perkenalan tokoh, konflik lalu menuju klimaks, anti klimaks dan ending. Cara seperti ini adalah metode paling sederhana dan paling aman bagi setiap penulis karena dengan alur yang begitu teratur semua detail permasalahan para tokoh akan dapat diselesaikan dengan baik.

Tapi kita tetap harus berhati-hati agar alur maju ini tidak terkesan monoton sehingga membuat pembaca dan kita sendiri yang menulisnya menjadi bosan. Untuk mengatasinya kita bisa memberikan shocking scene pada saat yang tepat. Contoh penggunaan alur maju yang menarik adalah pada sebagian besar novel serial Harry Potter karya J.K. Rowling yang fenomenal.

Selanjutnya ada alur mundur. Alur yang satu ini memang agak sulit ditemukan karena biasanya alur mundur hanya dapat ditemui pada bab pembukanya saja lalu alur akan kembali ke kronologis yang sama seperti alur maju. Bedanya, pada titik tertentu alur cerita akan kembali pada titik awal yang disajikan pada bab pembuka tadi lalu baru diselesaikan pada ending.

Menggunakan metode alur mundur seperti ini akan sangat membantu kita untuk menciptakan rasa penasaran bagi para pembaca. Jika porsi pembuka yang membuat penasaran ini disajikan dengan tepat, para pembaca akan tertarik membaca lebih jauh dan menyelesaikannya sampai ending. Jadi jika ingin memilih menggunakan metode alur mundur ini carilah titik cerita yang pas sebagai bab awalnya. Biasanya banyak penulis yang menggunakan adegan klimaks atau anti klimaks, dan ini bisa banget ditiru. Salah satu novel yang menggunakan alur mundur dengan sangat baik adalah Twilight karya Stephanie Meyer dan Da Vinci Code milik Dan Brown.

Yang terakhir adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Tidak banyak penulis yang menggunakan alur gabungan ini, walaupun bukan berarti tidak ada yang menggunakannya sama sekali. Alur ini akan cukup membingungkan jika tidak digunakan dengan cerdik baik bagi penulisnya sendiri atau juga bagi para pembacanya. Tapi jika bisa digunakan dengan baik pastinya akan menjadi karya yang sangat spektakuler.

Satu hal yang harus bisa disiasati dengan baik saat menggunakan alur gabungan ini adalah pada saat pergantian alurnya. Agar tidak membingungkan, pergantian alur harus dilakukan dengan mulus dan tertata dengan baik sehingga tema yang ingin kita usung dapat disampaikan dengan baik. Tapi jangan juga memaksakan diri menggunakan alur gabungan yang terlalu kompleks sehingga terlalu memusingkan, yah.

Jadi, metode penggunaan alur yang mana yang mau kalian pilih? Tentu saja setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang jelas, alur mana pun yang kalian pilih harus dapat digunakan dengan baik dan efisien karena penggunaan alur yang tepat sangat berpengaruh bagi emosi para pembaca dan dinamika cerita. Pelajari semua alur, coba menggunakannya satu per satu dan taklukkan kesulitannya. Niscaya kalian tidak akan bingung memutuskan mau menggunakan alur yang mana sebelum menulis.

Seperti biasa, kalau ingin bertanya lebih jauh atau request tema untuk tips nulis selanjutnya bisa menghubungi saya melalui media social mana pun.

Jadi, selamat mencoba dan teruslah menulis! (^_^)

260512 ~Black Rabbit~