Ini salah satu aspek yang sangat saya suka dalam menulis: bermain alur!
Alur adalah jalannya cerita yang kita susun pada naskah yang membawa tokoh
kita menelusuri konfilk hingga klimaks, anti klimaks dan ending. Alur adalah
bagian penting dalam sebuah cerita, karena melalui alur inilah kita bisa
menentukan apakah cerita yang kita tulis seru atau tidak. Dan bagaimana caranya
menyusun alur yang seru?
Pada umumnya terdapat tiga macam alur yang sering digunakan, yaitu alur
maju, alur mundur atau gabungan keduanya. Ayo kita coba bahas satu per satu.
Alur maju adalah alur yang paling banyak digunakan oleh penulis. Biasanya
cerita dengan alur maju disajikan secara kronologis, mulai dari perkenalan
tokoh, konflik lalu menuju klimaks, anti klimaks dan ending. Cara seperti ini
adalah metode paling sederhana dan paling aman bagi setiap penulis karena
dengan alur yang begitu teratur semua detail permasalahan para tokoh akan dapat
diselesaikan dengan baik.
Tapi kita tetap harus berhati-hati agar alur maju ini tidak terkesan
monoton sehingga membuat pembaca dan kita sendiri yang menulisnya menjadi
bosan. Untuk mengatasinya kita bisa memberikan shocking scene pada saat yang
tepat. Contoh penggunaan alur maju yang menarik adalah pada sebagian besar
novel serial Harry Potter karya J.K. Rowling yang fenomenal.
Selanjutnya ada alur mundur. Alur yang satu ini memang agak sulit ditemukan
karena biasanya alur mundur hanya dapat ditemui pada bab pembukanya saja lalu alur
akan kembali ke kronologis yang sama seperti alur maju. Bedanya, pada titik
tertentu alur cerita akan kembali pada titik awal yang disajikan pada bab
pembuka tadi lalu baru diselesaikan pada ending.
Menggunakan metode alur mundur seperti ini akan sangat membantu kita untuk
menciptakan rasa penasaran bagi para pembaca. Jika porsi pembuka yang membuat
penasaran ini disajikan dengan tepat, para pembaca akan tertarik membaca lebih
jauh dan menyelesaikannya sampai ending. Jadi jika ingin memilih menggunakan
metode alur mundur ini carilah titik cerita yang pas sebagai bab awalnya.
Biasanya banyak penulis yang menggunakan adegan klimaks atau anti klimaks, dan
ini bisa banget ditiru. Salah satu novel yang menggunakan alur mundur dengan
sangat baik adalah Twilight karya Stephanie Meyer dan Da Vinci Code milik Dan
Brown.
Yang terakhir adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur. Tidak banyak
penulis yang menggunakan alur gabungan ini, walaupun bukan berarti tidak ada yang
menggunakannya sama sekali. Alur ini akan cukup membingungkan jika tidak
digunakan dengan cerdik baik bagi penulisnya sendiri atau juga bagi para
pembacanya. Tapi jika bisa digunakan dengan baik pastinya akan menjadi karya
yang sangat spektakuler.
Satu hal yang harus bisa disiasati dengan baik saat menggunakan alur
gabungan ini adalah pada saat pergantian alurnya. Agar tidak membingungkan,
pergantian alur harus dilakukan dengan mulus dan tertata dengan baik sehingga
tema yang ingin kita usung
dapat disampaikan dengan baik. Tapi jangan juga memaksakan diri menggunakan
alur gabungan yang terlalu kompleks sehingga terlalu memusingkan, yah.
Jadi, metode penggunaan alur yang mana yang mau kalian pilih? Tentu saja
setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang jelas,
alur mana pun yang kalian pilih harus dapat digunakan dengan baik dan efisien
karena penggunaan alur yang tepat sangat berpengaruh bagi emosi para pembaca
dan dinamika cerita. Pelajari semua alur, coba menggunakannya satu per satu dan
taklukkan kesulitannya. Niscaya kalian tidak akan bingung memutuskan mau menggunakan alur yang mana sebelum
menulis.
Seperti biasa, kalau ingin bertanya lebih jauh atau request tema untuk tips
nulis selanjutnya bisa menghubungi saya melalui media social mana pun.
Jadi, selamat mencoba dan teruslah menulis! (^_^)
260512 ~Black Rabbit~