Setelah berhasil menyuguhkan film
bertema science fiction yang berjudul District 9 pada tahun 2009, Neill
Blomkamp kini menghadirkan film dengan tema yang sama berjudul Elysium. Neill kini
tidak hanya bertindak sebagai sutradara, tapi juga sebagai penulis naskah dan
co-produser.
Elysium bercerita mengenai
kondisi bumi pada tahun 2154, di mana bumi telah mengalami over-populasi dan berada
dalam kondisi kemiskinan, penuh wabah dan kekerasan. Armadyne Corporation
membangun sebuah stasiun luar angkasa bernama Elysium, tempat di mana para
penduduk yang kaya dan berkedudukan tinggi dapat tinggal dengan nyaman. Bahkan system
pemerintahan yang dikepalai oleh President Patel (Faran Tahir) dijalankan dari
sana. Dengan segala kenyamanan dan teknologi canggih yang dimiliki Elysium,
seluruh penduduk bumi yang terlantar rela melakukan segala cara agar bisa pergi
ke sana. Tapi Elysium mempunyai Menteri Pertahanan yang hebat bernama Jessica
Delacourt (Jodie Foster) yang tega menyingkirkan semua pemberontak yang ingin
menyusup ke dalam Elysium dengan tangan dingin.
Sementara itu, seorang anak
laki-laki bernama Max De Costa (Matt Damon) dibesarkan dalam lingkungan yang
keras di Los Angeles. Dia dan teman masa kecil, sekaligus wanita yang
dicintainya: Frey Santiago (Alice Braga), berkeinginan untuk bisa menjadi salah
satu penduduk Elysium. Tapi setelah beranjak dewasa, cita-cita mereka itu pun
pupus saat Frey harus pindah. Max tumbuh dewasa sebagai laki-laki yang sering
melakukan tindakan criminal dan akhirnya bekerja di perusahaan Ermadyne. Suatu hari
Max bertemu lagi dengan Frey yang bekerja sebagai seorang perawat dan ternyata
sudah memiliki seorang anak perempuan bernama Matilda (Emma Tremblay) yang
menderita leukemia.
Tanpa disengaja Max mengalami
kecelakaan kerja yang membuatnya terkena radiasi tingkat tinggi sehingga dapat
membunuhnya dalam waktu lima hari. Karena tidak mau meninggal secepat itu, Max
meminta bantuan seorang ketua geng pemberontak bernama Spider (Wagner Moura)
agar bisa menyelundupkannya ke Elysium sehingga Max bisa menggunakan Med-Pod
yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit di sana. Spider bersedia
membantu jika Max mau mencuri data berharga di dalam kepala salah satu petinggi
Elysium yang berada di bumi: John Carlyle (William Fichtner). Max dibekali
sebuah Exoskeleton yang ditanamkan di seluruh tubuhnya melalui proses yang
menyakitkan untuk meningkatkan kemampuan tubuhnya setingkat sebuah robot dan
dapat menyimpan informasi yang mereka butuhkan di dalam kepala Max.
Sementara itu, Jessica Delacourt
berencana melakukan kudeta. Dia meminta CEO Armadyne: John Carlyle untuk
menciptakan sebuah program yang dapat memprogram ulang Elysium sehingga Jessica
bisa mengikrarkan diri sebagai President Elysium yang baru. Sebagai balasannya,
Jessica akan menandatangani kontrak baru dengan perusahaan John Carlyle untuk
dua ratus tahun ke depan. Saat John Carlyle menyetujui rencana ini, dia
menyimpan program tersebut di dalam otaknya sendiri demi keamanan lalu berangkat
ke Elysium untuk menghadap Jessica dan melaksanakan rencana jahat mereka. Tapi
di tengah jalan John diserang oleh Max dan program tersebut pun dicuri. Jessica
yang marah dan panic memerintahkan agen lapangan rahasianya yang berada di
bumi: Kruger (Sharlto Copley) untuk memburu Max dan merebut kembali data yang
sangat berharga tersebut.
Akhirnya Max tidak hanya harus
berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan nyawanya sendiri, tapi dia juga harus
bertarung dengan para robot dan manusia setengah robot untuk bisa menyelamatkan
apa yang masih bisa dia selamatkan serta mewujudkan cita-citanya sedari kecil:
menjadi salah satu penduduk Elysium.
Tema apocalypse dan robot memang
sudah tidak asing lagi di dunia perfilman Hollywood, tapi yang membuat film ini
berbeda dengan film-film bertema serupa adalah isu politik dan sosialnya yang
dengan berani memaparkan perbedaan tingkat social masyarakat yang sebenarnya sudah
menjadi isu utama di kalangan masyarakat belakangan ini. Selain itu, nama Matt
Damon, Jodie Foster dan William Fichtner yang sudah sering kita lihat di
bioskop atau pun televisi nasional bisa menjadi salah satu jaminan untuk
menarik perhatian penonton. Tapi bukan berarti film ini akan bisa sukses saat
dilempar ke pasaran begitu saja.
Jika dilihat dari jadwal rilis di
Indonesia, Elysium mungkin bisa cukup tenang karena keluar saat masih di
(akhir) libur lebaran yang panjang dan tidak memiliki saingan yang cukup berat,
mengingat Smurft 2 tidak terlalu berhasil di pasar perfilman Indonesia. Tapi,
saya pribadi tidak terlalu suka dengan eksekusi film ini. Dengan tema yang
cukup unik, detail ceritanya malah kurang disajikan dengan baik. Settingnya cukup
menarik, animasinya pun tidak perlu diragukan lagi. Tapi karakter tokohnya
kurang digali cukup mendalam sehingga para penonton tidak cukup menjalin emosi
dengan para tokohnya. Twist cerita juga tidak membuat saya penasaran dan mudah
ditebak. Sungguh sangat disayangkan karena jika saja film ini dapat dieksekusi
dengan lebih baik, saya rasa film ini bisa menjadi film kuda hitam yang bisa
diperhitungkan.
Saya hanya bisa memberikan dua
setengah dari lima bintang untuk film ini karena saya tidak mendapatkan ‘wow
factor’nya. Walaupun beberapa orang akan mencibir dan mengatakan bahwa saya salah
menilai, tapi saya tidak akan mengubah pendirian saya kali ini. Sorry.