NOW YOU SEE ME

Kali ini saya menonton sebuah Heist film yang juga termasuk golongan Caper film yang berjudul ‘Now You See Me’ yang disutradarai oleh Louis Leterrier. Sebelumnya sang sutradara asal Perancis ini lebih dulu sukses menyajikan film-film seperti The Transporter, Transporter 2, The Incredible Hulk hingga Clash Of The Titans.

Film ini bercerita mengenai—oke, tunggu sebentar. Sebelum saya menceritakan lebih rinci mengenai film ini, sepertinya saya harus menjelaskan lebih dulu apa yang dimaksud dengan Heist dan Caper film sebelum para pembaca yang sudah mengerutkan kening sedari tadi mulai lelah dan berhenti membaca review ini. Eit, tapi saya hanya akan menerangkan sedikit saja, yah. Detailnya akan saya bahas lebih rinci di kesempatan yang lain.

Heist film adalah jenis film yang menceritakan mengenai sekelompok orang yang melakukan pencurian besar, contohnya trilogy Ocean 11, 12 dan 13 atau Italian Job. Sedangkan Caper film adalah jenis film yang menceritakan mengenai dua atau lebih tindak kejahatan yang terjadi dalam satu film, termasuk penculikan, pencurian dan penipuan. Contoh film yang termasuk dalam genre Caper film adalah The Talking Of Pelham 123 dan juga Argo. Keduanya merupakan sub genre dari crime fiction film di mana Heist film merupakan sub genre yang lebih spesifik dari pada Caper film.

Oke, sekarang saya akan menceritakan mengenai filmya. Now You See Me menceritakan kisah mengenai empat orang pesulap jalanan yang bergabung bersama untuk membentuk satu group yang diberi nama The Four Horsemen. Keempat pesulap itu terdiri dari Daniel Atlas (Jesse Eisenberg) seorang pesulap yang ahli melakukan trik kartu; Merritt McKinney (Woody Harrelson) seorang mentalist ahli hipnotis dan membaca pikiran; Jack Wilder (Dave Franco) sang ahli kecepatan tangan; dan Henley Reeves (Isla Fisher) yang sangat ahli dalam melakukan trik meloloskan diri dengan cepat.

Mereka berempat melakukan aksi sulap dengan Arthur Tressler (Michael Caine) sebagai sponsornya. The Four Horsemen melakukan aksi sulap spektakuler yang berbeda dan tidak pernah dilakukan para pesulap lain pada umumnya. Mereka merampok sebuah bank di Paris lalu membobol tabungan pribadi milik Tressler dan membagi-bagikan uang itu kepada para penonton. Kejadian ini tentu saja membuat Tressler dan pihak kepolisian kewalahan. Mereka tidak bisa menangkap keempat pesulap tersebut karena tidak adanya barang bukti.
Tapi semua itu tidak membuat seorang anggota FBI bernama Dylan Rhodes (Mark Ruffalo) untuk menyerah menangani dan menuntaskan kasus tersebut. Dengan bantuan seorang petugas Interpol baru bernama Aima Vargas (Melanie Laurent), Rhodes yang sama sekali tidak percaya dengan sulap dan magic harus mempelajari sulap agar bisa menangkap The Four Horsemen. Mereka menyelidiki keempat pesulap hingga menemukan fakta bahwa tindakan mereka itu dilakukan sebagai syarat agar bisa bergabung dengan sebuah kelompok pesulap yang menyebut diri dengan sebutan ‘The Eye’.

Sementara itu seorang mantan pesulap bernama Thaddeus Bradley (Morgan Freeman) yang selama ini menghasilkan uang dengan membuka rahasia aksi para pesulap melalui acaranya, berkeinginan untuk mengungkap berbagai trik yang dilakukan The Four Horsemen. Mengetahui keinginan Thaddeus ini, Rhodes meminta bantuannya untuk bisa menangkap keempat pesulap itu saat pertunjukan final yang akan mereka lakukan di sebuah gedung di New Orleans.

Ternyata usaha mereka cukup sulit dan membingungkan. Thaddeus bahkan menyimpulkan bahwa terdapat anggota kelima dari The Four Horsemen yang membantu melakukan aksi mereka selama ini. Sekarang timbul pertanyaan baru: siapa orang kelima itu? Dan siapa sosok di balik ‘The Eye’ yang sebenarnya?

Cerita dalam film ini disajikan dengan cukup kuat dan setiap detail sengaja dihadirkan sedikit demi sedikit seperti pecahan puzzle. Alurnya cukup cepat dengan shocking scene yang konsisten dan karakter masing-masing tokoh dihadirkan dengan kadar yang pas, tidak terlalu berlebihan. Adegan aksinya pun pasti membuat penonton berdecak kagum atau bahkan geleng-geleng kepala, bukan karena adegan penuh ledakan atau berdarah-darah, tapi karena adegan aksi yang penuh trik yang sama sekali tidak disangka-sangka. Sang penulis scenario seolah dengan sengaja mengundang para penonton untuk menebak-nebak bagaimana akhir dari film ini. Tapi, sama seperti tagline film ini: The Closer You Look, The Less You’ll See. Tidak perlu repot-repot menebak, kalian bisa saja tertipu, seperti saya J.

Oh iya, twist yang disajikan memang cukup rumit dan beberapa penonton mungkin akan sedikit bingung dengan beberapa twist yang seolah tidak ada penyelesaian atau penjelasan. Tapi hei, ini kan film mengenai sulap! Tidak semua hal harus dijelaskan secara logika di dunia yang penuh magic, kan? Where’s the fun in that? Nikmati sajalah, lagi pula endingnya begitu tidak diduga-duga, kok!

Saya selalu mengatakan bahwa film yang ‘bagus’ tidak hanya menyuguhkan adegan aksi yang memukau atau pun memasang actor/actress papan atas saja, tapi juga harus memiliki cerita yang kuat dan tema yang bagus. Kombinasi ini akan bisa membuat sebuah film terasa ‘lengkap’ dan pas dinikmati. Nah, khusus untuk film ini, saya harus mengacungkan keempat jempol saya untuk penulis skenarionya karena telah dengan sangat ahli mengambil satu titik dalam cerita, mengangkatnya menjadi adegan fantastis dan menyelipkan detail cerita yang sebenarnya di antara adegan itu sehingga sang tokoh utama pun seolah ‘tersamarkan’. Kalau saja penulis scenario menyajikan cerita dengan alur yang biasa saja, saya rasa film ini tidak akan bisa menjadi semenarik ini.


Saya begitu jatuh cinta dengan cerita, tema yang unik, aksi yang memukau dan twist cerita yang tidak biasa yang dimiliki film ini, jadi tentunya saya dengan senang hati memberikan empat dari lima bintang untuk film ini. Namun jika mengingat jadwal release film ini yang begitu dekat dengan beberapa film lain yang mengedepankan actor dan actress terkenal Hollywood seperti After Earth-nya Will Smith, Man Of Stell-nya Nolan dan juga Fast & Furious 6-nya Vin Diesel, film ini mungkin saja tidak akan dilirik sebagian besar penonton yang tidak tahu. Tapi bagi kalian yang menyukai Heist film yang berbeda dengan film-film dengan genre serupa, atau tidak berhasil mendapatkan tiket film yang kalian inginkan, coba saja tonton film ini. Percayalah, kalian tidak akan menyesal. Oh iya, titip salam buat Dave Franco yah... ;)