Selama beberapa tahun belakangan
ini Marvel sedang merajai pasar film dunia dengan keberhasilan para pahlawan
super mereka seperti Iron Man, Thor, Captain America dan Hulk. Belum lagi semua
pahlawan super itu akhirnya dipertemukan dalam satu film fenomenal: The Avenger
yang berhasil menancapkan taring sebagai salah satu film paling sukses di tahun
2012 kemarin. Seolah tidak mau kalah dengan saingan abadinya, kini DC Comic
menghadirkan salah satu pahlawan super mereka yang paling kuat, sekuat namanya:
Superman. Dengan menggandeng Zack Snyder di bangku sutradara PLUS membawa nama
besar Christopher Nolan sebagai produser, reboot Superman kali ini memang
terdengar cukup menjanjikan bahkan sebelum film ini benar-benar release.
Cerita di mulai di planet Crypton
yang sedang terancam dengan pemberontakan General Zod (Michael Shannon) yang
haus kekuasaan. Zod berkeinginan untuk menguasai Cyrpton dan mengancam para
Petinggi di Pemerintahan untuk tunduk dengan kuasanya. Tapi usahanya tidak bisa
berjalan dengan lancar karena planet Crypton sudah lebih dulu mengalami gejala
awal kehancuran dikarenakan sumber daya alamnya telah dikuras habis sehingga
planet tersebut menjadi tidak stabil. Jor-El (Russell Crowe), seorang ilmuwan,
telah memperingatkan kepada para Petinggi Pemerintah Crypton tentang kiamat
yang akan melanda planet mereka dan menyarankan agar Pemerintah mulai melakukan
evakuasi. Tapi Pemerintah tidak menggubrisnya sama sekali dan menganggap saran
Jor-El adalah omong kosong. Jor-El yang merasa kecewa tidak putus asa begitu
saja. Dengan bantuan sang istri, Lara Lor-Van (Ayelet Zurer), Jor-El yang juga
diam-diam memiliki anak melalui proses kelahiran alami, tidak seperti sebagian
besar anak di Crypton yang lahir dengan proses yang tidak alami, memutuskan
untuk mengirim anak semata wayang mereka ke planet lain agar sang anak selamat.
Sementara itu, Zod memutuskan untuk mencuri sebuah Codex yang sangat berharga
tapi ternyata Codex tersebut telah lebih dulu diambil oleh Jor-El dan ‘menanamkan’
Codex tersebut ke dalam tubuh sang anak. Zod yang kesal akhirnya membunuh
Jor-El dan atas kesalahan tersebut dia pun dibuang ke Phantom Zone oleh para
Petinggi Crypton.
Terpilihlah bumi sebagai planet
tujuan sang bayi yang diberi nama Kal-El (Henry Cavill). Di bumi Kal-El ditemukan
oleh sepasang suami-istri Jonathan Kent (Kevin Costner) dan Martha Kent (Diane
Lane) yang tidak memiliki anak dan akhirnya mengadopsinya dan memberinya nama:
Clark. Clark kecil tumbuh sebagai anak yang aneh. Sebagai seorang anak dari
luar angkasa, keadaan lingkungan di bumi membuat seluruh panca indranya menguat
sehingga awalnya Clark sangat menderita. Keadaan ini membuatnya kondisi
tubuhnya berbeda dari anak kebanyakan dan membuat Clark bingung sehingga
akhirnya dikucilkan oleh teman-temannya. Tapi Jonathan Kent mendidik Clark dengan
sangat baik dan ‘senormal mungkin’ dan meminta Clark untuk merahasiakan kekuatannya.
Saat Jonathan Kent meninggal
dunia, Clark memutuskan untuk hidup nomaden dan bekerja serabutan dengan
menggunakan nama samaran untuk mencari tahu asal usulnya. Dia sampai di Kutub
Utara di mana ditemukan sebuah pesawat pengintai Kryptonian. Di sana dia
bertemu dengan hologram sang ayah dan mendapatkan penjelasan mengenai siapa
dirinya yang sebenarnya. Tapi secara tidak sengaja Clark juga bertemu dengan
Lois Lane (Amy Adams), seorang Jurnalis pemenang Pulitzer Award yang bekerja
untuk surat kabar Daily Planet dan datang ke tempat yang sama untuk menulis
berita mengenai penemuan pesawat luar angkasa tersebut. Secara tidak sengaja Clark
berhasil menyelamatkan nyawa Lois sebelum menghilang bersama pesawat tersebut.
Ternyata Lois tidak bisa
melupakan pertemuannya dengan Clark begitu saja. Awalnya Lois menulis sebuah
artikel mengenai seorang manusia dengan kekuatan luar biasa dan berniat
mencetaknya di surat kabar, tapi sang editor: Perry White (Laurence Fishburne),
menolak mentah-mentah artikel tersebut. Tapi Lois tidak putus asa. Masih dengan
semangat yang sama, Lois memutuskan untuk menyelidiki siapa sebenarnya sang
penyelamatnya dan akhirnya tiba di kota Smallville tempat rumah orang tua Clark
Kent berada. Clark pun akhirnya menemui Lois dan menceritakan segala hal
mengenai dirinya.
Sementara itu, Zod akhirnya
menemukan planet di mana pesawat luar angkasa yang membawa Kal-El jatuh. Bersama
anak buahnya, Zod mendatangi bumi dan meminta Kal-El menyerahkan diri. Tapi setelah
sampai di bumi, tujuannya sedikit berubah. Dia akhirnya bukan saja ingin
mencari Codex yang dicuri Jor-El sebelum planet Crypton hancur, tapi juga
berkeinginan merubah bumi menjadi planet Crypton berikutnya dengan mengorbankan
semua penghuni planet bumi. Clark yang sudah merasa menjadi bagian dari
penduduk bumi tidak bisa membiarkan hal ini. Dengan bantuan Lois beserta
tentara Amerika yang sebenarnya juga merasa terancam dengan keberadaan Clark
Kent sebagai seorang manusia super, mereka berusaha sekuat tenaga untuk
menggagalkan usaha jahat Zod tersebut.
Sebelum saya membahas mengenai
film ini saya ingin mengajak kalian untuk melupakan sejenak segala hal yang
sebelumnya kita tahu mengenai Superman. Jangan salah paham, saya bukannya ingin
mengajak kalian untuk menilai secara lebih objectif (ini sebenarnya tugas saya,
bukan kalian J),
tapi karena film ini sendiri secara tidak langsung memberikan detail cerita
yang sebelumnya tidak pernah kita tahu mengenai seorang Superman. Dan ini
adalah langkah yang bagus, menurut saya, karena dengan semua detail ini bukan
hanya para fans Superman saja yang akan terpuaskan pengetahuannya mengenai asal
usul manusia super ini, tapi juga para penonton yang berasal dari generasi baru
pun akan bisa menerima Superman sebagai seorang superhero secara ‘utuh’.
Kenapa saya sebut ‘utuh’? Sebenarnya
ini adalah salah satu hal paling menarik dari film ini. Dengan sangat pintar
dan dengan cara yang sangat menarik, Snyder dan Nolan me-reboot film ini
benar-benar dari akarnya sehingga para penonton tidak hanya disajikan mengenai
kisah sang manusia super ini tanpa latar belakang yang jelas seperti film-film
Superman sebelumnya. Kali ini kita diperkenalkan kepada seorang alien yang terdampar
di bumi dan diizinkan mengikuti petualangannya mencari jati diri dan berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan di bumi. Lihat perbedaannya? Menurut saya,
perkembangan film berbanding lurus dengan perkembangan penontonnya. Pada zaman
sekarang penonton mana yang masih akan tertarik jika diberikan sebuah film
mengenai pahlawan super yang jatuh cinta dengan seorang wartawan dan tidak
tahan dengan sebuah batu krypton? Ini bukan ‘dunia Harry Potter’ and that theme
is so last year…
Jika kita berbicara mengenai
cerita, saya sangat suka dengan plotnya di mana semua detail disajikan dengan
lengkap. Alurnya pun cukup cepat. Walaupun dihiasi dengan beberapa adegan
flashback, tapi porsinya terasa pas dan
tidak terlalu membingungkan. Karakter para tokohnya cukup kuat, dengan tidak
menyajikan terlalu banyak tokoh sehingga setiap karakter dapat berperan dengan
baik dalam memperkuat cerita. Adegan aksinya pun cukup menyenangkan dan
mengundang adrenalin sehingga penonton akan dengan senang hati menyerukan ‘wow’
dan ‘ah’ berkali-kali dan tidak akan sudi beranjak dari tempat duduk mereka
barang sejenak. Saya secara khusus begitu menyukai karakter tokoh Lois Lane, di
mana kali ini sang wartawan pemenang Pulitzer Award ini tidak hanya berperan
sebagai love interest Clark Kent saja tapi juga bisa memanfaatkan kepintarannya
untuk menemukan siapa sebenarnya Clark Kent, sesuatu yang seharusnya memang
cukup mudah dia lakukan. Dan film ini juga mengundang para penonton untuk
merasakan dengan cukup intim bagaimana perjuangan Clark Kent untuk bisa menerima
dirinya sendiri dan diterima oleh masyarakat. Benar, film Superman kali ini
memang terasa sangat realistis, tidak lagi terlalu mengada-ada seperti
sebelumnya sehingga terasa dekat dan lebih bisa diterima para penontonnya.
Saya memberikan empat dari lima
bintang karena film ini memang terasa lengkap hampir pada segala aspek. Saya suka
detail ceritanya, saya suka latar belakang tokohnya, saya suka plotnya yang
penuh dan saya suka adegan aksinya yang konstan. Sebagai penggemar Superman
atau pun tidak, film yang satu ini memang sangat sayang untuk dilewatkan begitu
saja. Dan untuk Marvel, berhati-hatilah, formula Snyder dan Nolan kali ini
terbukti sukses. Jika mengingat nama besar Nolan beserta kebiasaan membuat film
masterpiecenya dalam format Trilogy, maka kemungkinan besar Man Of Steel akan
menghadirkan dua sequel lagi. DAN jika Nolan bersama siapa pun sutradaranya
nanti berhasil mempertahankan atau bahkan meningkatkan kualitas mereka, maka
Marvel mungkin saja akan berada dalam zona bahaya J.
Oh iya, saya menunggu dengan
tidak sabar akan kehadiran sang ‘musuh bebuyutan’ Superman: Lex Luthor. Kapan tokoh
iconic itu akan muncul dan apakah kemuculannya akan se-fenomenal seperti
kemunculan The Joker dalam The Dark Knight? Kita tunggu saja…