Kali ini kita akan membahas tentang deskripsi. Apa yang dimaksud dengan
deskripsi, bagaimana melakukannya dengan baik dan apa hubungannya terhadap
naskah kita? Coba kita bahas.
Di salah satu blog seorang teman terdapat pengertian deskripsi cerita yang
paling tepat menurut saya. Di sana dikatakan: ‘Deskripsi adalah salah satu
jenis karangan yang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, merasakan, mencium secara
imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan dicium oleh penulis tentang
objek yang dimaksud.’ (sumber: aipin apud-blog http://iaibcommunity.wordpress.com/2008/04/22/paragraf-deskriptif)
Penjelasan itu sudah sangat jelas menerangkan apa yang dimaksud deskripsi
dalam menulis. Menulis secara deskriptif berarti menceritakan dengan
sedetail-detailnya apa yang dilihat dan dirasakan tokoh yang kita ciptakan
kepada pembaca. Ini bisa berarti menjabarkan setting lokasi di mana sang tokoh
berada atau emosi yang sedang dirasakannya, atau juga gabungan keduanya.
Kedengarannya mudah sekali, yah. Tapi apakah memang semudah itu
melakukannya? Well, ternyata tidak semudah itu, loh. Beberapa teman sering
mengeluhkan betapa mereka begitu kesulitan mendeskripsikan setting lokasi atau
emosi tokohnya. Mereka bahkan tidak tahu harus memulai dari mana!
Saya juga sering kali mengalaminya dan memang cukup membuat frustasi. Tapi
biasanya saya akan mulai mendeskripsikan cuaca pada saat kejadian terjadi lalu
mengaitkannya kepada tokoh. Setelah itu barulah saya bahas mengenai setting
lokasi di mana tokoh saya berada dan kembali mengaitkan situasi itu pada tokoh
yang kita ciptakan.
Se-simpel itu? Yup, se-simpel itu.
Saya selalu ingat tentang nasihat kakak saya. Dia sebenarnya bukan seorang
penulis, tapi bisa memberikan cara belajar paling logis yang bisa saya lakukan
saat sedang ber-deskripsi. Menurut kakak saya, untuk mulai berdeskripsi,
cobalah melihat suatu kejadian seolah sebuah scene dalam film yang sedang kita
tonton. Dalam film, biasanya scene dimulai saat kamera menyorot ruangan di mana
actor/aktris berada lalu mulai menyorot wajah sang actor/aktris untuk
menunjukkan ekspresi mereka dan akhirnya dialog pun dimulai yang juga
menandakan konflik cerita dimulai pada detik yang sama. Kurang lebih hal
seperti itulah yang kita lakukan saat berdekripsi. Bedanya, penulis
berdeskripsi dalam bentuk lisan, bukan visual seperti sutradara dalam sebuah
film.
Tapi, akan timbul pertanyaan lagi. Jika berdeskripsi begitu sulit
dilakukan, kenapa penulis harus menguasainya dengan baik? Well, pada dasarnya
menulis cerita, terutama fiksi dan lebih special lagi pada fiksi fantasi,
semuanya tergantung pada cara sang penulis berdeskripsi. Hanya melalui
deskripsi cerita yang baik dan mengalir lancar para pembaca akan ikut terhanyut
dalan kisah yang kita berikan dan menerima tema se-aneh apa pun yang kita
kisahkan.
Semua ini berhubungan erat dengan kualitas si penulis itu sendiri. Semakin
sering belajar berdeskripsi, maka kualitasnya akan semakin baik. Untuk itu saya
selalu berusaha mengasah kemampuan berdeskripsi yang sudah saya miliki dengan
cara terus menulis. Biasanya, saya berusaha mendeskripsikan benda yang berada
di hadapan mata saya terlebih dahulu, misalnya sebuah mug. Saya akan mencoba
mendeskripsikan bentuk mug itu, warnanya, fungsinya hingga letak dan
kegunaannya. Semakin detail akan semakin baik. Dan seiring berjalannya waktu,
kemampuan menulis kita akan semakin meningkat sehingga kita bisa menentukan
harus mendeskripsikan sesuatu hingga batas tertentu.
Kunci untuk menaklukkan kesulitan berdeskripsi hanya satu: jam terbang.
Teruslah belajar menggunakannya pada setiap naskah dan temukan karekteristik
deskripsi kita masing-masing. Jika semua itu sudah dikuasai, maka tidak akan ada
lagi pertanyaan mengenai cara memulai bercerita atau mendeskripsikan sesuatu.
Masih bingung juga?
Sudah, ambil pulpen dan bukumu, lalu mulai menulis. Jangan terlalu
memikirkan teori sehingga lupa untuk menerapkannya. Jika kita tidak mencobanya
langsung, kita tidak akan tahu seberapa besar tingkat kesulitannya.
So, ayo mulai menulis! (^_^)
100612 ~Black Rabbit~