LONE RANGER

Alkisah, seorang pengacara muda bernama John Reid (Armie Hammer) pulang ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga sang kakak: Dan Reid (James Badge Dale) yang mengikuti jejak ayah mereka dengan menjadi seorang Ranger. Di tengah perjalanan kereta api yang dinaikinya dibajak oleh segerombolan penjahat yang ingin membebaskan seorang tawanan bernama Butch Cavendish (William Fichtner) yang dibawa dalam kereta yang sama. Dengan niat menegakkan keadilan, John berusaha menggagalkan rencana jahat mereka yang secara tidak sengaja malah membuatnya bertemu dengan Tonto (Johnny Depp), seorang tawanan Indian yang juga dibawa bersama Butch untuk dihukum mati. Karena John sama sekali tidak berpengalaman, Butch malah berhasil kabur bersama gerombolannya, meninggalkan Tonto yang tetap dibawa John ke penjara.

Saat menemui sang kakak yang sudah menikah dengan gadis yang diam-diam juga disukai oleh John: Rebecca (Ryth Wilson), John diangkat menjadi seorang Ranger juga dan melakukan misi pencarian sang buronan bersama kakaknya dan Collins (Leon Rippy) yang menjadi petunjuk jalan serta empat orang Ranger lainnya. Sayangnya di tengah jalan, Collins mengkhianati para Ranger dan membawa ketujuh Ranger ke dalam perangkap Butch. Mereka menghabisi para Ranger satu per satu, termasuk menembak John dan mencabut jantung Dan. Tonto yang berhasil kabur dari penjara (entah bagaimana caranya) menemukan mayat ketujuh Ranger tersebut. Tapi saat akan mengubur mereka, tiba-tiba seekot kuda putih yang akhirnya diberi nama Silver datang dan membangkitkan John dari kematian.

Di sisi lain, kota Colby Texas pada tahun 1869 baru saja memiliki jalur kereta baru yang dibangun oleh Latham Cole (Tom Wilkinson) yang jatuh hati para Rebecca dan mencoba mencuri hati Rebecca melalui anak laki-lakinya: Danny Reid (Bryant Prince). Untuk membangun jalur kereta api yang diinginkan Cole, dia dan para petinggi pemerintah lainnya harus melanggar kesepakatan antara penduduk Colby dan para suku Indian setempat. Mengetahui ketegangan ini, gerombolan Butch mengambil kesempatan untuk mengadu domba dengan menyamar sebagai anggota suku Indian saat mereka menyerang penduduk kota Colby. Hal ini tentu saja memicu pertengkaran yang meruncing sehingga akhirnya peperangan pun tidak bisa terhindarkan lagi.

Sementara itu, John yang sudah sembuh ingin untuk membalaskan dendam atas kematian sang kakak yang tragis itu. Dia berniat untuk mencari keberadaan Butch dan menegakkan keadilan. Sedangkan Tonto juga memiliki niat yang sama karena percaya bahwa Butch adalah Wendigo, yaitu sesosok iblis yang terkenal pada legenda penduduk Algonquian. Tonto percaya bahwa Wendigo inilah yang bertanggung jawab atas pembunuhan massal yang terjadi pada sukunya beberapa tahun yang lalu. Dengan tujuan yang sama tersebut akhirnya John dan Tonto pun bergabung bersama untuk mencari Butch dan meminta pertanggung jawabannya.

Yah, kurang lebih begitulah inti cerita film ini. Jika kalian yang sudah menonton film ini malah mengerutkan kening dengan bingung saat membaca review ini, saya akan sangat maklum sekali. Karena pada dasarnya film ini memang diceritakan dengan cukup membingungkan. Di awal cerita saja kita sudah dibuat bingung apakah sebenarnya sosok Tonto tua itu benar-benar nyata ataukah sang anak kecil yang diperankan oleh Mason Cook itu yang sebenarnya sudah ‘gila’. Tapi yang jelas film garapan sutradara Gore Verbinski yang sebelumnya sukses menghadirkan installment Pirates of the Caribbean ini memang unik.

Tema ceritanya menarik, tapi plotnya terasa cukup membingungkan dan pada awalnya alurnya tidak terlalu menyenangkan untuk diikuti. Beberapa scene terkesan tidak masuk akal dan timeline-nya meloncat-loncat. Beberapa karakter tidak tergali dengan cukup dalam sehingga terkesan datar, tapi untunglah para tokoh utama bisa dengan mudah ‘diterima’. Dan sebagai bumbu, tingkah polah Depp yang nyentrik dan celetukkannya yang khas berhasil membuat kita tertawa geli. Ini cukup ampuh untuk membuang sedikit kebosanan dan kerut bingung di kepala.

Lone Ranger sendiri diperkenalkan pada sebuah acara radio tahun 1933 oleh George W. Trendie dan Fran Striker yang akhirnya diadaptasi ke dalam acara televisi, komik dan juga film layar lebar. Kini setelah lebih dari tiga puluh dua tahun setelah film layar lebarnya rilis tahun 1981, Walt Disney Picture bekerja sama dengan Jerry Bruckheimer Films membawakan kisah Lone Ranger ini kembali ke layar lebar. Kisahnya sendiri pada dasarnya sama, tapi dalam film Lone Ranger kali ini, kisahnya diceritakan dari sudut pandang Tonto sehingga tokoh yang diperankan Johnny Depp tersebutlah yang terasa lebih dominan. Yah, mungkin memang hanya Depp saja yang bisa berhasil membawa sebuah peran sidekick menjadi main character dalam sebuah film.

Tiga dari lima bintang rasanya cukup saya berikan untuk film ini. Jika kalian termasuk salah satu penggemar film-film lawasnya dan sangat ingin mendengar lagi soundtrack Lone Ranger yang cukup terkenal itu, silahkan tonton film ini dan nikmati petualangan mereka, seperti saya. Ingat, tidak perlu mempertanyakan segala hal, lebih baik duduk nyaman di kursimu dan nikmati saja… :)