D’PADJADJARAN SPA AND ME: NEW BESTFRIEND


Saya bukan orang yang suka ke salon atau pun spa. Yah, kebanyakan uang yang saya punya dihabiskan untuk membeli buku, sih. Tapi begitu mendapatkan undangan dari D’Padjadjaran Spa Bandung untuk menghadiri acara pembukaannya, saya langsung setuju dan datang bersama dengan teman-teman Blogger yang lain seperti Bang Aswi (@bangaswi), Mbak Nchie (@nchiehanie1), Mbah Alaika (@alaikaabdul), Mbak Evi (@EviSriRezeki), Bang Argun, Bang Edo (@Eduard777) juga Mbak Angela Devina dari Looxperiments (@looxperiment). Dan saya memang tidak menyesal sama sekali karena ternyata D’Padjadjaran Spa Sundanese Spa and Reflexology yang terletak di salah satu mall besar di kota Bandung ini memang sangat menyenangkan untuk dikunjungi.
D’Padjadjaran Spa mengklaim sebagai tempat spa pertama dan satu-satunya di dunia yang menggunakan konsep pemijatan a la Sunda yang disebut peuseul. Tapi, masih banyak nih yang bingung: apa bedanya Spa dan tempat pijat biasa, sih? Menurut sang pemilik, ibu Susi, yang juga berkesempatan menerangkan secara langsung kepada kami mengenai konsep D’Padjadjaran Spa yang dianutnya, bersedia menerangkan. Berbeda dengan tempat pijat biasa, Spa harus terdapat hydro terapinya di mana unsur utamanya berupa air, pijat dan aroma terapi, sehingga seseorang yang mendapatkan perawatan Spa bukan hanya akan merasakan kesehatan raga tapi juga kesehatan jiwanya.
Sesuai dengan konsepnya, D’Padjadjaran Spa menawarkan berbagai macam fasilitas yang kental dengan tema Sunda. D’Padjadjaran Spa memakai ramuan tradisional yang juga digunakan oleh para Putri, Raja dan Ratu kerajaan Pajajaran di mana mereka memang terkenal senang menggunakan berbagai rempah untuk melakukan perawatan baluran, peuseul maupun luwuran dan siraman. Spa ini juga menawarkan suasana khas Sunda yang menyenangkan. Begitu saya masuk, para terapis atau yang disebut juga dengan abdi dalem akan menyapa dengan salam khas Sunda sambil tersenyum ramah. Lalu sebelum mulai, setiap tamu akan mendapatkan pelayanan pencucian kaki seperti yang dilakukan para abdi dalem untuk menghormati Raja dan Ratu mereka. Dan bukan hanya itu saja, setelah melakukan perawatan, para abdi dalem juga akan menyediakan berbagai minuman hangat khas Sunda yang bisa kita pilih, misalnya bajigur, bandrek, atau minuman sejenisnya.

Dekorasinya pun menarik. Suasananya sengaja didesain dengan penerangan yang tidak terlalu terang sehingga meninggalkan kesan remang-remang yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan lantai batu dengan dinding bilik yang terbuat dari anyaman bambu, juga berbagai ornament dan tanaman bambu ramping yang juga digunakan sebagai pembatas ruangan membuat kita seolah menyatu dengan alam. Tempat ini juga mengenakan fasilitas dan berbagai furniture yang minimalis tapi elegan. Kimono, celana pendek dan sandalnya pun terbuat dari kain batik yang selalu baru sehingga terasa bersih dan nyaman dipakai. Para abdi dalem tadi berpakaian serba kebaya/sarung dan batik yang bersikap sangat ramah, membuat para pengunjung semakin betah saja.
Macam-macam perawatan Spa yang ditawarkan pun cukup menarik. Pengunjung bisa memilih fasilitas mana saja sesuai selera yang semuanya menggunakan berbagai macam rempah yang diracik langsung oleh ibu Susi sendiri, sang pemilik. Misalnya pada fasilitas Siram Waras Raga para pengunjung akan mendapatkan sensasi perawatan Spa, mulai dari Peuseul (pijatan khas Sunda), Luwuran (Body Scrub), Baluran (Body Mask) dan Mandi Rendaman dengan menggunakan rempah-rempah alami yang dibungkus dalam punch lalu dibungkus dengan daun pisang yang dihangatkan. Unik sekali, yah. Dan ternyata rempah-rempah dan daun pisang itu sangat bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan melemaskan otot yang kaku setelah beraktifitas, loh.
Tapi ramuan yang digunakan bukan hanya ramuan tradisional saja. Jika kalian tidak terlalu suka menggunakan ramuan jamu-jamuan yang memancarkan bau yang khas itu, kalian bisa memilih menggunakan coklat seperti pada fasilitas Siram Langgeng Arum, green tea pada fasilitas Siram Tepis Wiring, buah-buahan pada fasilitas Siram Endah Raga atau pun susu pada fasilitas Siram Weningsari. Atau kalian tidak punya banyak waktu untuk melakukan spa? Pelayanan MassageSpa dan Reflexology yang ditawarkan di sini juga sangat beragam dan menarik.
Saya mendapatkan kesempatan langka untuk mencoba Yoga Massage. Menurut saya, perawatan yang satu ini memang sangat cocok untuk saya. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus mengurusi keperluan suami seorang diri dan juga menghabiskan delapan jam sehari di balik meja kantor menghadap computer dan berbagai data sepanjang hari, mendapatkan pelayanan Yoga Massaga sungguh-sangat-amat menyenangkan. Berbeda dengan fasilitas pijat pada umumnya, Yoga Massage adalah cara pemijatan modern yang tidak menggunakan minyak atau ramuan apa pun. Hanya saja, Yoga Massage menggunakan metode pijatan yang cukup keras dengan teknik pijat pada persendian dan peregangan. Selama dua jam, saya mendapatkan pijatan nikmat di setiap persendian yang dapat membantu melancarkan peredaran darah dan menghilangkan pegal-pegal. Bahkan sakit kepala yang sempat saya rasakan beberapa hari belakangan ini pun hilang!
Tidak diragukan lagi, saya dan D’Padjadjaran Spa ini bisa jadi sahabat yang sangat baik. Bagaimana tidak? Setelah pengalaman pertama yang sangat menyenangkan ini, saya tidak akan keberatan untuk datang dan menikmati fasilitas Spa atau Massage lagi di sini. Lagi pula tidak ada batasan umur atau pantangan lain agar bisa mendapatkan fasilitas di sini. Bahkan ibu hamil pun diperbolehkan walaupun tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang hamil muda dan tidak disarankan mengambil fasilitas Yoga Massage. Tapi jangan kecewa, masih ada begitu banyak fasilitas Spa dan Massage lain yang bisa dipilih. Lagi pula, D’Padjadjaran Spa ini terdapat di salah satu mall terkenal di Bandung, jadi kalian bisa datang bersama dengan anggota keluarga dan melakukan Spa atau Massage bersama. Atau kalian juga bisa memanjakan diri di sini sendirian sementara anggota keluarga yang lain bisa berjalan-jalan di mall yang menyenangkan ini, kan?
Jadi, langsung saja datang ke Paris Van Java (PVJ) dan kunjungi D’Padjadjaran Spa di “Resort Lifestyle Place” Glamour Level, GL-C-07A dan buktikan sendiri kenyamanannya. (^_^)





THE CROODS


Dream Works Animation kembali meluncurkan film animasi terbaru mereka berjudul: The Croods. Film ini bercerita mengenai sebuah keluarga manusia purba jenis homo neanderthalensis terakhir yang berhasil bertahan hidup di bumi. Keluarga ini terdiri dari sang ayah: Grug (Nicholas Cage), sang istri: Ugga (Catherine Keener), putri sulung mereka: Eep (Emma Stone), putra satu-satunya: Thunk (Clark Duke), adik kecil mereka: Sandy (Randy Thom) dan sang nenek tua: Grand (Cloris Leachman). Selama ini mereka berhasil bertahan hidup karena tinggal di dalam gua selama matahari terbenam dan berburu dengan sangat kompak. Grug berperan sebagai kepala keluarga yang kuat, sangat sayang dan melindungi keluarganya tapi terlalu konservatif dan penuh ketakutan. Untuk menjaga anggota keluarganya dari bahaya, selama ini Grug menceritakan berbagai cerita seram mengenai betapa ‘menakutkannya’ keingintahuan dan gelap. Tapi putri tertuanya, Eep, selalu berusaha kabur dari rumah. Menurut Eep yang sangat senang dengan petulangan dan selalu ingin tahu tentang berbagai hal baru, sang ayah terlalu penakut.
Suatu saat, Eep yang berhasil kabur dari dalam gua pada malam hari tidak sengaja bertemu dengan Guy (Ryan Reynold), salah satu homo sapiens yang lebih pintar. Guy juga sudah biasa menggunakan api, memakai sepatu, memasak dan berjelajah. Guy mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan menuju tempat yang lebih aman untuk menghindari sebuah ‘akhir dunia’ yang dipercayainya dan Guy dengan senang hati mengundang keluarga Croods pergi dari gua mereka yang nyaman untuk ikut dengannya. Tentu saja, Grug menolak mentah-mentah ajakan Guy. Dengan sombong Grug mengatakan bahwa dia bisa melindungi keluarganya sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Lalu tiba-tiba, seperti yang dikatakan Guy sebelumnya, sebuah gempa bumi besar terjadi dan menghancurkan tebing dan gua mereka hingga berkeping-keping, membuat mereka kehilangan tempat tinggal dalam waktu sekejap. Gempa itu juga membuka jalan baru yang menghantarkan mereka pada sebuah ‘dunia baru’, dunia yang selama ini tidak berani mereka jelajahi sebelumnya. Karena tidak ada lagi tempat berlindung yang bisa mereka tinggali, mau tidak mau Grug pun membawa keluarganya memasuki ‘dunia baru’ itu untuk mencari gua yang baru.
Di dunia yang baru itu semuanya kelihatan asing bagi keluarga Croods. Ada begitu banyak tanaman aneh, tempat dan makhluk luar biasa yang sama sekali tidak pernah mereka jumpai sebelumnya. Semua pengetahuan baru ini membuat mereka bingung. Belum lagi semua makhluk itu ternyata tidak bersahabat dan berniat menjadikan mereka santapan. Untunglah Eep membunyikan sebuah terompet dari kerang yang diberikan Guy sebelum dia pergi sehingga Guy datang menyelamatkan mereka tepat pada waktunya.
Tapi kehadiran Guy tidak membuat Grug senang, dan Grug tidak bisa tahan saat menyadari bahwa hampir seluruh anggota keluarganya sangat menyukai Guy yang pintar dan penuh hal baru. Belum lagi, Grug juga baru menyadari bahwa putri sulungnya mulai menyukai Guy dan melupakan Grug sebagai panutannya. Jadi walaupun akhirnya, didorong dengan keputusan anggota keluarga Croods yang lain, Grug mau melanjutkan perjalanan bersama Guy sebagai penunjuk jalan dan mempercayai cerita Guy mengenai ‘akhir dunia’. Tapi sepanjang perjalanan itu Grug merasa tertantang untuk membuktikan kepada pendatang baru ini bahwa dia adalah seorang ayah yang baik dan jauh lebih bisa diandalkan dibandingkan anak ingusan seperti Guy. Yah, tentu saja, perjalanan mereka untuk menyelamatkan diri menjadi jauh lebih menegangkan sekaligus menyenangkan dari pada yang dikira Grug sebelumnya.
Film ini mengambil tema yang cukup sederhana tapi dikemas dengan menarik. Alurnya cepat sehingga tidak membosankan. Penonton diajak untuk tertawa di hampir sepanjang film dengan joke yang segar pada saat yang tepat. Saya juga sangat menyukai twist ceritanya, kejutan-kejutannya dan dialog para tokohnya yang lucu dan karakter para tokohnya yang kuat dan cukup familier. Misalnya tokoh Grug digambarkan sebagai seorang ayah yang sangat protektif pada keluarga dan khususnya anak gadisnya dan selalu berusaha agar citranya sebagai kepala keluarga bisa tetap terjaga, sama seperti sikap para ayah pada umumnya. Istrinya, Ugga, juga digambarkan seperti seorang ibu rumah tangga pada umumnya, yang lemah lembut, lebih berpandangan maju tapi juga sangat melindungi. Ugga juga merupakan sosok ibu yang selalu berusaha menjadi penengah bagi suami dan anak sulungnya yang selalu berselisih pendapat, seperti hubungan ayah dan anak sulung pada umumnya. Sementara itu Eep digambarkan seperti anak remaja biasa, yang penuh dengan rasa ingin tahu, yang senang berpetualang dan mudah jatuh cinta. Ditambah lagi dengan tiga anggota keluarga lain yang tak kalah konyol tapi sangat menghibur.
Oh iya, saya juga sangat menyukai para hewan peliharaan mereka yang sangat-amat menggemaskan. Terutama si sloth: Belt, hewan peliharaan Guy yang bisa mengerti bahasa manusia dan sering kali membantu Guy setiap anak laki-laki itu berada dalam bahaya. Saya juga sangat menyukai seekor Cybertooth yang takut gelap dan hampir saja menjadikan Grug makan malam tapi akhirnya malah menjadi hewan peliharaan Grug. Dan jangan lupa dengan Douglas, hewan peliharaan Thunk yang tidak sengaja dia temukan di dalam labirin batu.
Pokoknya saya suka film ini! Rasanya sudah cukup lama saya tidak menyaksikan film animasi yang bercerita mengenai keluarga manusia dan problematikanya sejak The Incredable. Memang film ini mengambil tokoh para manusia purba di zaman batu, tapi problematika yang mereka alami sangat umum dialami juga oleh para manusia di era modern seperti sekarang ini. Dilihat dari kaca mata tersebut, film ini cukup sarat makna dan nilai positif yang dapat dipetik. Bagaimana sang ayah menyadari bahwa keyakinannya adalah salah dan belajar menerima perubahan baru untuk memperjuangkan keadaan yang lebih baik bagi anggota keluarganya walaupun harus melunturkan ego dan mempertaruhkan nyawanya sendiri. Film ini juga mengajarkan bahwa bagaimana pun sulit dan buruknya situasi yang kita hadapi, kita harus tetap tidak gampang putus asa dan memiliki keyakinan bahwa semua akan ada jalan keluarnya. Akan selalu ada hari esok yang lebih baik.
Dengan senang hati saya memberikan empat dari lima bintang untuk film animasi drama comedy ini karena film ini memang salah satu film yang sangat menyenangkan untuk ditonton bahkan untuk seluruh anggota keluarga.
Jadi, silahkan kunjungi bioskop terdekat di kota anda, tonton filmnya dan selamat menikmati. (^_^)