( Diambil dari kolom HOBI&RESENSI Koran SUARA
PEMBARUAN, terbit Minggu, 26 Februari 2012, halaman 12 )
Apakah
benar ada kehidupan setelah kematian? Bagaimana nasib seseorang setelah mati? Apa
benar ada dunia lain? Pertanyaan-pertanyaan itu masih menjadi sebuah misteri
dalam labirin kehidupan. Tetapi, tema ini menjadi pilihan seorang penulis muda Vinna
Kurniawati.
Vinna
memang berani memilih ide cerita yang tidak biasa. Ia menjadikan kematian
sebagai kisah menarik. Dengan imajinasinya, penulis berusia 26 tahun itu
berusaha menuturkan rahasia kematian. Dengan gaya penulisan yang ringan, Vinna
memadukan sihir dan reliku kematian.
Novel
ini berkisah tentang seorang penyihir muda bernama Caraveena yang hidup di
negeri penyihir bernama Merlin. Ia merupakan putri penyihir terpandang. Namun,
Caraveena tidak sama seperti penyihir lain yang tinggal di negeri itu. Dia tidak
tertarik dengan mantra atau ramuan sihir. Kematian justru menjadi daya tarik
yang ingin ditelusurinya.
Ketertarikan
itu membuatnya dinilai aneh oleh para penyihir lain, termasuk keluarganya. Keingintahuan
Caraveena akan dunia kematian semakin besar ketika pengasuhnya Mira bunuh diri
bersama sang kekasih. Caraveena memutuskan mengetahui perjalanan roh setelah
mati. Ia menemui Prof. Klain Rostel yang memiliki ketertarikan sama, dunia
kematian.
Caraveena
menjadi kelinci percobaan professor dengan meminum ramuan rahasia yang
mengantarkannya kea lam baka. Nah, disinilah imajinasi Vinna bermain. Ia mengisahkan
adanya dunia perantara antara kehidupan dan kematian. Negeri itu bernama
Nimbus. Nimbus merupakan negeri di atas awan, tempat arwah berkumpul sebelum
menuju negeri kematian, Hades. nimbus dipimpin seorang pemuda bernama Marlon. Keingintahuan
Caraveena akan kematian mulai terpenuhi. Perjalanan di Nimbus tersaji dengan
penuh kreatif. Cerita cinta mewarnai pertemuan Caraveena dengan Marlon. Namun,
Caraveena telah melanggar satu hokum besar. Ia pun harus membayar mahal rasa
keingintahuannya.
Novel
ini memiliki alur yang menarik. gaya bertutur Vinna sangat ringan dan mudah
dicerna. Vinna juga mengajak imajinasi pembaca bermain dalam cerita tentang
kematian ini. bagi penyuka fiksi, petualangan, dan sihir, novel ini bisa
menjadi salah satu bacaan yang mengasyikan. [SP/Widi Yulianti]
untuk bisa membaca artikel ini secara online, silahkan klik link ini: http://www.suarapembaruan.com/pages/e-paper/2012/02/26/index.html