ONCE UPON A TIME – SEASON 2

Caution: this review may contain spoiler for the 1st season.

Sudah baca kan peringatan di atas? Berarti sebelum kalian mulai membaca review saya kali ini, ada baiknya kalian menonton dulu season pertama serial televisi ini. Soalnya semua yang dihadirkan dalam season kedua sangat berkaitan dengan season pertama, dan jika saya mau membuat review season kedua, mau tidak mau saya harus membahas kisah yang telah tersaji di season pertamanya, termasuk endingnya.

Eit, tapi untuk kalian yang belum menonton season pertamanya, jangan buru-buru berhenti membaca dan batal tertarik. Siapa tahu dengan membaca review season kedua ini minat kalian untuk memburu serial televisi ini akan semakin kuat. I’ll try not to gave you too much spoiler from the first season, instead. =)

Oke, mari kita mulai. Sama seperti season pertamanya, season kedua kali ini terdiri dari 22 episode yang ditayangkan mulai dari tanggal 30 September 2012 hingga 12 Mei 2013 di ABC Channel. Masih diprakarsai oleh Adam Horowitz dan Edward Kitsis, Once Upon A Time Season 2 masih menceritakan kisah pertikaian antara The Evil Queen a.k.a. Regina Mills (Lana Parrilla) dengan Snow White a.k.a. Mary Margaret (Ginnifer Goodwin) beserta suaminya: Prince Charming a.k.a. David Nolan (Josh Dallas) dan anak perempuan mereka: Emma Swan (Jennifer Morrison).

Pada episode terakhir di season pertama Emma berhasil mematahkan kutukan Regina sehingga semua orang kembali mengingat siapa diri mereka. Tapi dengan ingatan tersebut, semua orang pun kembali ingat bahwa semua ini adalah kesalahan Regina. Dalam keadaan marah, mereka mencari Regina untuk menuntut pertanggung jawabannya. Sementara itu Rumplestiltskin a.k.a. Mr. Gold (Robert Carlyle) bersama sang kekasih Belle (Emilie de Ravin) berhasil membawa kembali magic ke Storybrooke dengan begitu Rumplestiltskin mendapatkan kekuatannya kembali dan Regina pun bisa melarikan diri dari orang-orang yang mengejarnya.

Tapi ternyata masalah mereka tidak selesai sampai di situ. Karena ingin menolong Regina yang berniat berubah demi sang anak angkat yang sangat disayanginya: Henry Mills (Jared S. Gilmore), tanpa disengaja Snow White dan sang putri: Emma terlempar ke dalam portal yang membawa mereka kembali ke Enchanted Forest yang dipenuhi dengan para oger yang berbahaya. Di sana mereka bertemu dengan Sleeping Beauty a.k.a. Putri Aurora (Sarah Bolger) dan Mulan (Jamie Chung) yang sedang berjuang untuk menyelamatkan sang pangeran: Prince Phillip (Julian Morris). Untuk dapat kembali ke Storybrooke, mereka harus bisa mendapatkan magic beans yang dapat membuka portal untuk kembali. Awalnya magic beans tersebut dimiliki oleh Captain Killian ‘Hook’ Jones (Colin O’Donoghue) tapi ternyata sang kapten kehilangan bean ajaib tersebut sehingga satu-satunya cara agar mereka bisa mendapatkan bean tersebut adalah dengan mendaki pohon ajaib yang membawa mereka bertemu raksasa yang tentu saja tidak mau memberikan bean itu begitu saja.

Itu saja? Tunggu, masih ada lagi.

Awalnya Storybrooke sama sekali tidak bisa dimasuki oleh manusia biasa tapi karena Rumplestiltskin telah membawa magic ke Storybrooke, kota itu pun akhirnya dapat ‘didatangi’ oleh orang luar. Dan seorang pria bernama Owen Flynn (Ethan Embry) datang ke Storybrooke dan mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit. Semua orang merasa panic saat orang luar bisa memasuki kota mereka karena keberadaan magic di kota tersebut akan membuat semua orang ‘kebingungan’. Untunglah sejauh ini Owen berhasil pulih dengan baik dan berniat segera meninggalkan Storybrooke begitu pulih.

Tapi benarkah Owen tidak akan curiga mengenai semua penduduk Storybrooke yang aneh dan penuh magic? Bagaimana dengan keinginan Rumplestiltskin untuk mencari sang anak: Baelfire? Belum lagi ternyata Captain Hook bekerja untuk seseorang yang memiliki kekuatan dan kelicikan yang jauh lebih kuat dari pada Regina dan Rumplestiltskin yaitu ibu dari Regina sendiri: Cora (Barbara Hershey).

Dalam season kedua, hampir semua pertanyaan yang tercipta dari setiap episode di season pertama mendapatkan jawaban. Misalnya: bagaimana masa lalu sang Evil Queen sehingga dia bisa menjadi sangat kejam, bagaimana masa lalu Emma sehingga bisa masuk penjara dan melahirkan Hendry, apa yang terjadi dengan keluarga Rumplestiltskin dan apa yang terjadi dengan Baelfire ketika dia terjatuh ke dalam portal yang membuatnya terpisah dari sang ayah ‘yang pengecut’. Walaupun masih menyisakan kisah lain yang belum seluruhnya ‘terjawab’, tapi beberapa penjelasan dalam season kedua ini membuat semua menjadi semakin jelas.

Semua actor dan actress yang berperan dalam season pertama masih melanjutkan acting mereka dengan baik sehingga para penonton dapat membangun simpati mereka lebih dalam lagi. Sayangnya season kedua ini masih menggunakan formula yang sama dengan season pertama, seperti alur yang cepat dan plot yang meloncat-loncat. Belum lagi adanya berbagai karakter baru, seperti: Sleeping Beauty, Mulan, Frankenstein dan lainnya yang ternyata masih terkait satu sama lain yang akhirnya membuat keseluruhan cerita menjadi terlalu penuh ‘kebetulan’. Walaupun genre serial televisi ini adalah fantasy, tapi terlalu banyak kebetulan yang tercipta bisa membuat penonton jenuh juga. Tapi bagi kalian yang senang-senang saja dengan formula tersebut dan masih terkaget-kaget melihat twist dan shocking scene yang dihadirkan, serial televisi ini masih sangat menarik untuk diikuti, kok. Saya saja dengan senang hati akan memberikan tiga setengah dari lima bintang untuk serial Once Upon A Time Season 2 ini.


Season ketiga sudah dimulai sejak 29 September 2013 dan masih terus berlanjut sampai review ini dibuat. Jadi tunggu saja, saya akan dengan senang hati membuat review season 3 setelah season tersebut selesai ditayangkan. Belum lagi ada serial spin-off nya yang berjudul Once Upon A Time In Wonderland yang juga sangat menarik untuk ditonton. So, be patient, yah. =)