POMPEII

Baru-baru ini Indonesia sedang dilanda bencana alam yang bertubi-tubi. Bukan hanya banjir yang melanda ibu kota dan beberapa kota lain di tanah air, tanah longsor, gempa bumi dan bahkan gunung meletus pun ‘menyerang’ Indonesia yang memang berada di daerah yang tergolong rawan bencana. Yang paling segar di ingatan adalah meletusnya gunung berapi di dua pulau besar di nusantara kita. Setelah gunung Sinabung yang terletak di Sumatra Utara meletus pada September 2013 kemarin, sebagian besar para penduduk di sekitar Jawa Tengah hingga Jawa Barat mengalami dampak meletusnya gunung Kelud yang juga memakan korban.

Dan seolah ‘memperingati’ bencana alam tersebut, sutradara, script writer dan producer Paul W.S. Anderson yang merupakan suami dari seorang Milla Jovovich yang sudah sangat terkenal di dunia perfilman Hollywood dan sebelumnya telah berhasil menyutradarai beberapa film Resident Evil bersama sang istri dan juga beberapa film lain seperti The Three Musketears, Death Race dan bahkan Alien vs. Predator, kini menghadirkan sebuah film mengenai bencana meletusnya gunung Vesuvius dalam film yang berjudul Pompeii.

Sesuai dengan judulnya, film ini mengambil setting di sebuah kota bernama Pompeii di dekat kota Napoli, yang sekarang berada di wilayah Campania, Italia pada tahun 79 M. Tepatnya pada tanggal 24 Agustus 79, gunung Vesivius yang masih mendapatkan julukan gunung berapi paling berbahaya di dunia hingga saat ini meletus dan mengubur kota Pompeii dan beberapa kota di sekitarnya hingga rata dengan tanah. Diperkirakan 10.000 hingga 25.000 orang tersapu aliran lahar panas, hujan abu vulkanik dan berbagai material gunung berapi lainnya yang diperkirakan bersuhu 250 °C dan terkubur hidup-hidup di sana. Hingga kurang lebih 1.600 tahun kemudian reruntuhan kota tersebut ditemukan secara tidak sengaja. Jejak-jejak bencana alam dahsyat itu masih dapat ditemukan dengan sangat jelas di reruntuhan kota Pompeii, termasuk para korban yang tertutup abu dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Pemandangan itu begitu menakjubkan sehingga pada tahun 1997 kota Pompeii diresmikan menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Dalam film layar lebar kali ini, Pompeii menceritakan kisah mengenai seorang budak bernama Milo (Kit Harington) yang merupakan satu-satunya korban selamat dari bangsa Celtic di Britannia yang mengalami pembantaian oleh pasukan Roma. Sebagai budak, Milo berhasil bertahan hidup dengan menjadi seorang gladiator yang cukup disegani di kalangan budak lain dengan julukan ‘The Celt’. Dalam perjalanannya ke kota Pompeii bersama para budak lain, Milo tanpa sengaja bertemu dengan seorang Putri dari salah satu pasangan petinggi di kota Pompeii, yaitu Severus (Jared Harris) dan Aurelia (Carrie-Anne Moss) bernama Cassia (Emily Browning). Sang Putri yang selalu ditemani oleh pelayan pribadinya: Ariadne (Jessica Lucas) baru saja kembali dari perjalanannya ke Roma selama satu tahun dan pulang untuk menghindari Senator Corvus (Kiefer Sutherland) yang ingin memperistrinya. Tapi begitu sampai di kampung halamannya, Cassia malah mendapati bahwa sang Senator yang selalu ditemani oleh pengawal pribadinya: Proculus (Sasha Roiz), sedang menjalani perjanjian bisnis dengan sang ayah. Dengan sangat licik, Senator berhasil ‘membujuk’ Severus untuk menikahkan Cassia dengan dirinya agar kota Pompeii tidak dimusuhi oleh Roma.

Nasib baik menaungi Milo saat secara tidak sengaja dia bertemu lagi dengan Putri Cassia dan menolong sang Putri menenangkan kuda kesayangannya. Di sanalah benih-benih cinta di antara keduanya muncul walaupun diakhiri dengan ditangkapnya Milo karena berusaha ‘menculik’ sang Putri. Sementara itu, Milo bertemu dan berteman dengan Atticus (Adewale Akinnuoye-Agbaje), seorang budak juara gladiator yang dijanjikan akan mendapatkan kebebasannya setelah melakukan pertarungan satu-lawan-satu terakhirnya dengan Milo. Tapi tentu saja kebebasan yang didambakannya tidak akan pernah terwujud. Atticus malah diharuskan berkelahi melawan para gladiator lain di sebuah pertunjukan drama-gladiator yang telah diatur oleh Senator Corvus agar Milo yang juga menjadi salah satu dari gladiator di acara tersebut dijadwalkan untuk mati.

Dan tepat saat itu, gunung Vesivius memutuskan untuk memuntahkan isi perutnya dan meluluh lantahkan semua kota yang dilalui aliran lahar dan hujan debu vulkaniknya.

Film yang satu ini merupakan disaster-adventure film yang sangat menarik untuk ditonton. Dengan durasi 105 menit yang tidak terlalu lama, film yang sangat kental dengan setting dan budaya Romawi di dalamnya begitu memikat. Alurnya cepat, dengan karakter tokoh yang tidak terlalu kuat tapi beberapa tokoh utamanya cukup berhasil menarik simpati para penonton. Setting, costume dan make-up nya luar biasa, membuat kita seolah benar-benar berada di sana dan berjalan di jalanan kota Pompeii yang telah musnah lebih dari 1.600 tahun yang lalu. Kesan ini pun terasa semakin kental dengan sinematografinya yang indah dan sudut kamera yang sengaja mengambil angle wide shot cukup sering agar setting kota yang menakjubkan dapat dinikmati dengan maksimal.

Tema utama film ini sendiri adalah bencana meletusnya gubung Vesivius yang memusnahkan sebuah kota Pompeii dan seluruh kebudayaannya. Karena itulah, bumbu romance, politik dan hal lain yang ditampilkan dalam film ini memang sengaja tidak terlalu ditonjolkan. Untuk beberapa orang, formula ini mungkin akan membuat mereka kecewa karena tidak ada satu kisah specific yang bisa digali hingga cukup dalam. Tapi bagi saya pribadi eksekusi ini merupakan sebuah keputusan yang tepat. Paling tidak, saya tidak akan menemukan sebuah kisah romance picisan yang terlalu dibuat-buat di dalamnya. Ending film pun berhasil memberikan kesan yang mendalam bagi saya. Ini mungkin tidak akan berhasil saya dapatkan jika film ini ‘terpaksa’ selesai dengan happy ending, sesuatu yang memang nyaris tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata pada saat itu.


Saya memberikan tiga setengah dari lima bintang untuk film ini. Semoga saja film ini tidak memunculkan sekuel atau pun prekuel-nya sehingga kesan ending yang mendalam itu tidak ‘teracuni’ dan masih melekat dengan indah di benak saya. =)