
Dalam versi modernnya kali ini
diceritakan kembali kisah mengenai seorang detektif muda bernama Alex Murphy
(Joel Kinnaman) yang sedang melakukan penyelidikan mengenai kasus narkoba
bersama sang partner: Jack Lewis (Michael K. Williams). Sang gembong narkoba
yang mendapat bantuan dari polisi korup di kota Detroit, merasa terancam dengan
kehadiran Alex Murphy sehingga memasang sebuah bom mobil yang meledak bersama sang
detektif di depan rumahnya sendiri dan disaksikan oleh istrinya: Clara Murphy
(Abbie Cornish) dan anaknya: David Murphy (John Paul Ruttan). Akibat ledakan
itu, Alex Murphy mengalami luka yang sangat parah dan terancam lumpuh.
Sang istri merasa mendapat
kesempatan kedua bagi suaminya saat sebuah perusahaan bernama Omni Fondation
yang dimiliki oleh Raymond Sellars (Michael Keaton) melalui chief scientist-nya:
Dr. Denett Norton (Gary Oldman), menawarkan agar Alex Murphy dapat diikut
sertakan dalam sebuah project ambisius yang bertujuan untuk menghasilkan sebuah
robot yang memiliki emosi. Untuk itu, robot tersebut ditransplantasikan kepada
seorang manusia yang cacat di mana sang manusia dapat mengontrol robot
tersebut. Karena tidak ada lagi cara lain untuk menyelamatkan sang suami, Clara
Murphy pun menyetujuinya hanya untuk mendapati sang suami yang berubah menjadi
seseorang yang sama sekali tidak dia kenal. Belum lagi ternyata sang CEO
memiliki tujuan lain dalam eksperimen tersebut. Dengan dukungan kepala
marketingnya: Tom Pope (Jay Baruchel) dan Liz Kline (Jennifer Ehle), Raymond Sellars
mengesampingkan sisi kemanusiaan sang robot manusia itu sendiri untuk mencuri ‘simpati’
masyarakat. Tapi tanpa mereka duga, Alex Murphy dapat mengendalikan dirinya
sendiri dan akhirnya melakukan apa yang sangat ingin dilakukannya selama ini:
membalas dendam kepada gembong narkoba yang telah membuatnya menjadi cyborg
seperti sekarang.
.jpg)
Dengan alur yang tidak
bertele-tele dan adegan aksi yang memukau, film ini sangat mudah mendapatkan
simpati para penontonnya. Belum lagi ada begitu banyak nilai positif yang ‘diselipkan’
di dalam film ini: mengenai kemanusiaan, mengenai ketamakan, mengenai
perngorbanan, mengenai ambisi yang menggebu-gebu dan masih banyak lagi. Adegan
action dalam film ini tidak memenuhi seluruh bagian cerita. Hal ini
diberlakukan agar latar belakang tokoh utamanya dapat tereksplore dengan lebih
mendalam. Dan untuk menebus semua itu, setiap adegan aksi dibuat dengan sangat
maksimal, mulai dari penggunaan efek animasi hingga adrenalin yang ‘digenjot’
dengan kuat.
.jpg)
.jpg)